Su Ying meringis dalam hati. Dijodohkan dengan seorang bandit. Dan lagi, penampilannya... Kurang lebih hampir tidak bisa membedakannya dengan sosok Giant di serial animasi doraemon. Bagaimana bisa begitu buruk?
"Kenapa kau yang datang?!" Yuan Gu menjitak kepala bandit yang baru saja datang itu.
Bandit bertubuh gempal itu meringis sakit pada kepalanya lalu spontan menjaga jarak dari laki-laki yang dipanggil nya kakak Yuan.
"Benar. Bibi bukannya memanggilmu, Wei Yan. Dimana Honghui?" Wanita tua itu menanyakan.
Respon yang tidak terduga itu membuat Su Ying mengalami sedikit perubahan suasana hati.
"Kakak Hong sedang sibuk akan suatu hal, jadi dia meminta padaku agar aku pergi menanyakan ada keperluan apa bibi memanggil nya." Penjelasan bandit yang bermarga Wei itu.
Yuan Gu berjalan ke arah Wei Yan dan menepuk punggung bandit itu.
"Ini sangat penting. Bibi ingin saudara Hong yang datang kemari untuk mengetahuinya secara langsung." Kata Jiu Feng.
"Pergilah, panggil dia kemari." Suruh Yuan Gu.
Mendengarkan itu, laki-laki suruhannya pun pergi dengan tergepoh-gepoh. Ia menjemput Honghui agar dibawa ke hadapan Bibi Yu.
Tidak berselang lama, Bibi Yu berseru begitu orang yang dinantikan olehnya telah terlihat—sedang berjalan mendekat didampingi Wei Yan.
"Honghui, kemari lah.."
"Bibi memanggil ku, ada apa..?"
Perhatian Su Ying tercurah pada Honghui. Gadis itu bertanya-tanya dalam hati, lelaki seperti apa lagi yang coba disodorkan wanita itu padanya.
"Honghui, lain kali saat bibi memanggil mu, kau harus menghentikan apapun yang sedang kau lakukan dan segera datang pada bibi." Terdengar wanita itu menasehati dengan nada suara lembut.
"Maaf, Bibi... Tadi aku baru saja mengembalikan serangga ke rumahnya, di taman belakang." Jawab Honghui.
Gadis itu menyadari perawakan lelaki yang bernama Honghui ini memberikannya kesan berbeda dengan bandit-bandit yang sedang menonton nasib dirinya. Bandit ini,...
"Dia menjodohkan ku dengan seorang idiot." Sadar Su Ying.
Dirinya tidak habis pikir, mengapa hal seperti ini menimpa ia. Dipasangkan dengan laki-laki tidak normal, Su Ying tidak pernah mengira peruntungannya akan seburuk ini.
Gadis itu meratapi diri sendiri, dia sampai tidak sanggup untuk menangisi hal ini.
"Bibi ingat kalau kau menginginkan seseorang yang akan selalu ada untuk menemani mu.."
"Hu'uh." Honghui membenarkan.
"Jadi begini,.." Bibi Yu mengatakan rencananya untuk memberikan Honghui sebuah kesempatan memiliki pasangan hidup.
Namun, pemikiran Honghui yang sedikit bermasalah membuatnya sulit untuk mengerti. Meski begitu, Bibi Yu tampak cukup sabar menjelaskan.
"Disebut pasangan, artinya kau akan selalu bersama dengannya. Dia akan menyayangi mu seperti yang bibi lakukan, mungkin lebih..." Dan yang terpenting dari pembicaraan ini adalah Su Ying harus sudi meladeni Honghui, dalam melakukan pekerjaan apapun. Menemaninya bermain, misalnya.
Penjelasan Bibi Yu membuat Honghui tersenyum lebar. Laki-laki itu menjadi sangat antusias. Namun, ia mendadak terpikir suatu hal.
"Tetapi siapa yang menjadi pasangan ku? Apa bibi adalah orangnya?"
Mendengarkan kepolosan Honghui, Su Ying menghela napas berat lalu kembali meruntuki dirinya. Sementara bandit-bandit lainnya, meski merasa perkataan itu sedikit lucu, tetapi tidak satupun yang berani untuk menertawakan. Bagaimana pun juga, menyinggung bandit tertua sama saja dengan mencari mati.
"Bukan bibi, tetapi nona cantik yang terikat disana." Ucap Bibi Yu, tangannya merujuk ke arah sosok gadis yang tidak lain—Su Ying.
"Apa kau menyukainya...?" Bibi menanyakannya, sementara Honghui masih mengamati gadis yang diperkenalkan sesaat lalu padanya.
Honghui tidak terlihat mendengarkan. Laki-laki itu justru ingin lebih tahu sosok gadis itu lebih dekat, sehingga ia pun melangkah mempersempit jarak diantara dirinya dengan Su Ying yang terdiam.
Mereka terlalu dekat.
Su Ying kelihatannya ingin menghindari tatapan mata Honghui. Tetapi, akhirnya ia tidak bisa tahan untuk melirik dan menemukan pancaran mata laki-laki tersebut begitu jernih.
Yuan Gu yang sedari awal menyatakan minatnya pada gadis itu, hendak ingin mempengaruhi pemikiran Honghui.
"Dia tidak semenarik itu. Biasa saja. Benar 'kan, Saudara Hong?" Bisik Yuan, diam-diam. Ia tidak ingin aksinya ketahuan oleh Bibi Yu dan berujung kesialan. "Kau pantas yang lebih baik."
Su Ying mendengarkan itu lantas matanya menaruh sinis pada lelaki yang tampak berusaha keras mengaburkan ketertarikan Honghui. Bagaimana tidak. Perkataan tadi merendahkan dirinya, seakan dia gadis yang tidak memiliki daya tarik—bukankah Yuan Gu secara tidak langsung mengecap dirinya jelek.
"Jika tidak menyukainya. Aku bisa menerimanya." Terang Yuan Gu, mantap. "Bagaimana...?"
"Aku menyukainya." Honghui menatap lembut gadis yang tengah menjadi fokus utama dalam penglihatannya itu.
Mendengar seorang pria mengatakan itu padanya, perasaan canggung menyinggahi gadis itu dalam seketika. Dirinya tidak menyangka akan mendengarkan pengakuan manis semulus itu.
"Bagus!" Bibi Yu bersahut girang di tempatnya.
Raut wajah Yuan Gu terlanjur kecewa, laki-laki itu bergerak mundur setelah mendengar jawaban dari saudara tertua.
Para bandit bersaudara yang menyaksikan pendekatan saudara tertua terhadap gadis itu bersorak menggoda pasangan baru tersebut. Namun, tidak terlihat Ren Nyu diantara mereka. Laki-laki dingin itu sudah lama melenggang pergi, dirinya tidak tertarik untuk melihat lebih jauh kesibukan Bibi Yu.
Terlepas dari hal itu, Honghui kembali menemui Bibi Yu.
"Apakah gadis itu akan menyukai ku juga...?" tanya Honghui, dengan polosnya.
"Menyukai mu? Tidak mungkin! Siapa yang mau menikahi mu!" Su Ying menyangkali kemungkinannya. Sayangnya, apa yang dikatakannya percuma saja. Sebab ucapan tersebut terdengar tidak jelas karena mulutnya yang penuh.
Honghui mendadak penasaran akan teriakan Su Ying yang tidak jelas, "Dia berkata apa, Bibi?"
"Tidak perlu kau tahu. Yang pasti, dia akan menyukai mu Honghui, percaya pada bibi..." Wanita tua itu berkata meyakinkan.
"Pergilah bermain, nanti bibi akan memanggil mu lagi." Mengakhiri pembicaraannya.
Honghui menurut saja, dia pun segera pergi.
"Kalian semua, dengarkan bibi."
"Seperti yang kalian saksikan, saudara tertua kalian baru memilih satu-satunya gadis yang akan menemaninya sepanjang hidup..." Bibi Yu lanjut memberikan arahan agar para bandit mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan, sebab akan ada pernikahan yang ditentukan olehnya berlangsung....Malam ini.
Semua orang yang berada disana cukup terkejut. Tidak terkecuali, Su Ying yang paling dikejutkan mendengar hal ini.
Gadis itu panik, keputusan waktu berlangsungnya pernikahan dinilainya terlalu dini. Ia bahkan belum memikirkan rencana seperti apa agar dapat melarikan diri dari tempat ini.
Ditengah itu, dirinya dihadapkan pada masalah lainnya.
"Jiu Feng..." Bibi Yu memanggil.
Laki-laki itu segera menghadap sesaat setelah mendengar dirinya dipanggil.
"Bawa pengantin wanita ke ruanganku, aku akan mulai merias nya. Dia akan ku buat lebih cantik lagi."
Jiu Feng menuruti, ia pun berjalan ke sisi Su Ying.
"Aku senang nona tidak dibunuh." kata Jiu, berterus terang.
"Menjadi keluarga kami tidaklah buruk, percaya padaku."
Selepas perkataannya, bandit itu pun menjalankan perintah yang diberikan padanya. Su Ying meronta, meski begitu tidak lantas membuat saudara Jiu menyerah untuk membawanya ke tempat Bibi Yu. Adakah cara untuknya bisa kabur sedangkan ia berada dalam pengawasan...?