"Aku sama sekali nggak perduli mau kamu suka sama aku atau bahkan kamu mau benci sama aku sekalipun, tapi yang jelas aku bener-bener nggak suka sama kamu. Apa kamu nggak paham sama apa yang aku bilang ini?" geram Rafandra pada puncak emosinya.
Karin tersenyum miring mendengar itu, "kalau kamu memang nggak mau ninggalin Nadia demi aku, aku yang rela kok jadi pacar kedua kamu," terangnya.
Sudah cukup, Nadia sudah tidak bisa lagi menahan segala emosi yang akan meledak di dalam benaknya itu. Saat ini gadis cantik itu kebetulan sedang membawa satu botol minuman yang sebenarnya akan ia berikan kepada Bianca, tetapi sepertinya air itu lebih dibutuhkan oleh Nadia saat ini untuk bisa menyadarkan tentang apa yang baru saja dikatakan oleh Karin.
Dengan cepat Nadia segera membuka botol air minuman itu dan menyeramkan air dalam botol itu pada seragam sekolah Karin hingga basah.
"Bagus kamu bilang kayak gitu ke pacar aku?" geram Nadia meninggikan nada bicaranya.