Kedua tangan Irene mengepal.
"Lo dipecat? Ya sudah, sana pergi. Cari pekerjaan halal, siapa tahu siap mengangkang karena kekurangan uang," hina Dilan memutar kedua bola matanya malas.
"Kamu benar-benar menjijikan," desis Irene dengan mata memerah. "Jika aku akan jatuh, aku tidak sendiri. Bagaimanapun caranya, kamu harus ikut terseret!"
Irene semakin berteriak membuat Adelia merasa sudah cukup. Dia menggebrak meja kuat.
"Pelakor, sana pergi! Kamu sudah menghancurkan rumah tangga Davina dan Revan. Sekarang, mau menghancurkan hubungan kami juga?!"
Adelia marah besar sampai si cantik itu bahkan tidak segan-segan melontarkan banyak kalimat kasar kepada Irene.
Namun, belum sempat Irene membalas, Adelia berjalan beberapa langkah lebih dekat dengan wanita itu dan bisa Irene ketahui Adelia pasti akan berbuat hal yang lebih tidak menyenangkan kepadanya.
Plak!
