Nick sangat berharap penuh jika Milly benar-benar hamil. Hal itu pasti akan membuatnya sangat bahagia. Penantian mereka untuk mendapatkan seorang buah hati di rumah ini semoga akan berakhir sudah.
Ia membawa sarapan itu ke kamar. Milly tampak meringis pucat sambil setengah terpejam.
"Kamu tidak apa-apa, Sayang?" tanya Nick khawatir.
"Kepalaku pusing dan rasanya lemas sekali," jawab Milly sambil menatapnya dengan wajah yang pucat.
"Ya sudah. Sekarang kamu makan dulu ya. Setelah ini, nanti kita pergi ke dokter."
Nick membantu menyuapi Milly sarapan. Ia tidak tega jika melihat istrinya lemah seperti itu. Rasanya sedih jika Milly sampai sakit. Hal itu membuatnya teringat pada saat Milly terbaring sakit di rumah sakit waktu itu.
Semua itu karena kesalahpahaman di antara mereka. Saat itu, Martin mengambil keuntungan di antara situasi keruh yang tengah terjadi di antara mereka. Milly sakit sampai tidak bisa makan.
Nick jadi teringat pada sebuah makanan kesukaan Milly.