Li mengangguk. "Baguslah kalau begitu. Kalau kamu sudah memegang uang hasil keringatmu sendiri, kamu pasti bangga sekali dan jauh lebih bijak dalam menggunakannya. Oh ya, kenapa kamu tidak bekerja di perusahaanku saja? Aku akan memberikanmu posisi yang paling bagus."
Lupi tertawa. "Kamu ini ada-ada saja. Kamu sendiri kan yang bilang kalau aku harus membantu perusahaan papa. Aku ini sudah menjadi karywan di sana. Masa aku langsung mengundurkan diri dan bekerja di perusahaanmu?"
Li jadi ikut tertawa. "Iya ya, kamu benar."
Senang rasanya ia sudah bisa tertawa lagi dengan Lupi. Meski ia tahu bahwa saudara kembarnya itu kadang bodoh dan lamban dalam mengambil keputusan, tapi tetap saja Lupi adalah kembarannya.
Lalu pemikiran untuk mengakui tentang hubungannya dengan Martin membuat Li jadi kembali tertekan. Haruskah ia mengakuinya sekarang?
"Li, aku mau tidur dulu. Kepalaku agak berat. Nanti besok kan kita mau bersiap-siap untuk berdandan ke acara pertunangannya Zack," kata Lupi.