Seorang wanita paruh baya yang sudah berpuluh-puluh tahun menjadi orang kepercayaan di keluarga Lordez, berlari tergopoh-gopoh mendekati Fenita yang baru saja selesai sarapan. Fenita masih mengenakan gaun tidurnya yang tipis tanpa pakaian dalam.
Ia berharap jika suaminya melihatnya, mungkin suaminya akan tergerak hatinya dan ingin kembali bercinta lagi dengannya. Namun, semua harapan itu sepertinya harus sirna sesaat karena ternyata Efran bahkan sudah pergi dari kamarnya sebelum Fenita bangun.
"Ada apa, Bu Yusi?" tanya Fenita.
Bu Yusi terengah-engah kehabisan napas. Ia memegangi dadanya dengan kedua tangannya dilipat di tengah-tengah. Wajahnya tampak gusar.
"Nyonya, Tuan Efran sedang berada di rumah kediaman Nyonya Helen," katanya melaporkan.
"Hah?" Fenita membelalak dan kemudian menaruh rotinya di piring. Wajahnya jelas-jelas kecewa mendengar kabar dari pembantunya itu.