Setelah itu Li menggantinya dengan wajan anti lengket dan menumis bawang putih dan bawang bombay hasil rajangan Martin. Ia memasukkan daging cincangnya dan memberikan bumbu. Lalu disusul dengan jamur dan tahu jepang yang sudah digoreng.
Bumbunya sederhana sekali, hanya saus tiram dan kecap manis. Sepertinya rasanya akan enak sekali. Li mengambil sendok dan mencobanya. Rasanya sudah pas.
Martin mengambil sendok juga. "Aku mau coba ya." Lalu ia mengecap-ngecap dengan lidahnya. "Hmmm, ini enak sekali, Li. Kamu memang hebat dalam memasak."
Li tersenyum sambil menggaruk-garuk rambutnya hingga rambutnya ada yang terlepas.
"Sini biar aku betulkan," kata Martin.
Pria itu membalikkan tubuh Li dan kemudian melepaskan karet rambutnya dan mengikatnya ulang hingga rapi.
"Rambutmu halus dan lembut. Kenapa kamu mengikatnya? Kamu tampak lebih cantik jika rambutnya tidak diikat."
Li merasakan pipinya memerah. "Aku kan sedang memasak, jadi aku ikat rambutnya supaya tidak gerah."