Januari berlalu. Milly sedang mengecek ulang persiapan pernikahannya. Ia sedang melihat kira-kira apa lagi yang belum ia siapkan. Sepertinya sejauh ini semuanya sudah berjalan dengan sangat baik.
Melanie memberitahunya bahwa Marshal sudah pulang sejak tiga hari yang lalu. Milly sibuk terus sejak kemarin ini sehingga baru hari ini ia sempat untuk berkunjung ke rumah orang tuanya.
Selesai mengemasi laptop-nya, Milly kemudian menyetir menuju ke rumah orang tuanya. Ia senang sekali karena akhirnya kakak pertamanya itu pulang. Tidak biasanya Marshal tidak menghubunginya sama sekali. Lagi pula ia sendiri tidak sempat untuk mengirim pesan singkat apalagi meneleponnya.
Akhirnya setelah setengah jam perjalanan akhirnya ia tiba di sana. Ibunya membukakan pintu.
"Milly, Sayang, sebaiknya kamu segera masuk dan menemui kakakmu," kata ibunya dengan wajah yang cemas.
Hal itu membuat Milly jadi curiga. "Memangnya kenapa, Mom?"