44.
"Adeav, kau bercanda 'kan?" Yudistira mengekori sang istri, mencoba mencekal tangannya. Namun, Adeeva selalu menepisnya. Sang istri benar-benar murka sepertinya.
"Tidak! Aku bersungguh-sungguh! Aku marah kepadamu, Yudis!" kesalnya.
Perempuan cantik berambut merah tersebut kini membanting tubuhnya di atas ranjang, menutup dirinya dengan selimut. Dia merasa sangat kesal dengan suaminya satu ini. Bagaimana tidak? Adeeva sedang dalam keadaan yang tidak ingin berjauhan dengan suaminya. Dia tidak ingin berjauhan dengan Yudistira. Tetapi, suaminya justru mendatangi party mantan kekasih sialannya.
"Sorry, Adeav…" mohon Yudistira. Dia tahu Adeeva tidak serius tentang perceraian yang sejak tadi gadis itu ungkit. Tetapi, Yudistira rasanya sangat ketakutan bukan main. Dia takut Adeeva akan menghilang, meninggalkannya lagi.
"Aku marah, Yudis! Pergilah, jangan tidur disini!" kesal perempuan berambut merah tersebut.