Setelah membeku selama beberapa saat, akhirnya Yudistira tersadar. Dia mengangguk dengan lesu, berniat kembali ke dapur. Awalnya, Adeeva berniat benar-benar mengerjai Yudistira. Namun, melihat Yudistira yang sangat kelelahan membuat dia tidak tega.
"Yudis?" Panggil Adeeva dengan suaranya yang mulai lembut.
"Akan kubuatkan dengan sempurna, Adeav." Kata Yudistira tanpa menoleh kebelakang.
Adeeva terkekeh, menghampiri Yudistira dan memeluknya dari belakang. Dia menyandarkan kepalanya di punggung kekar milik sang suami, kemudian tersenyum hangat.
"Aku hanya mengerjaimu." Kata Adeeva, di akhiri tawa yang mengalun indah.
Yudistira segera memutar tubuhnya, mencubit hidung Adeeva dengan gemas. "Dasar bumil!" Kesal Yudistira.
Selama beberapa saat, Yudistira belum menyadari bahwa Adeeva sudah memaafkannya. Setelah lima menit kemudian, barulah dia membelalak. Menyadari bahwa gadisnya telah mau berbincang dengan dia.
"Kau memaafkanku?!" Tanya Yudistira dengan pekikan yang cukup kencang.