Adeeva telah selesai mengemasi barang-barangnya. Dua minggu berlalu, dan dia diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit meskipun harus tetap kontrol beberapa kali. Gadis itu juga belum bisa berjalan dengan benar. Masih sedikit pincang. Dia tengah duduk sembari merentangkan tangannya, meminta digendong oleh Yudistira. Sejak malam itu, Adeeva memutuskan akan memanfaatkan pria itu. Dia bersikap sangat manja pada Yudistira. Makan disuapi, mandi dimandikan, dan juga... kemana-mana digendong.
"Sabar lah." Yudistira mendengus. Dia tahu Adeeva sedang memanfaatkannya. Meski begitu, dia tetap saja rela dimanfaatkan. Ya, mau bagaimana lagi. Yang namanya cinta bisa membuat seseorang menjadi bodoh.
Adeeva terkekeh. Dia masih dengan posisi awalnya. Tak lupa dengan bibir mengerucut dan juga mata berbinar, seolah menanti Yudistira.