"Apa yang sedang kau bicarakan Adeav?" Suara Yudistira menginterupsinya. Membuat Adeeva yang tadinya sedang makan malam kini menoleh, mendapati sang suami yang baru saja pulang kerja. Dia pulang lebih lama dari biasanya, membuat Adeeva sedikit kesal.
"Tidak biasanya kau pulang jam delapan malam, Yudis." Ucap Adeeva, menyindir Yudistira.
Merasa tersindir, Yudistira menghela napasnya. Dia duduk di samping Adeeva, kemudian mengusap rambut gadis itu dengan lembutnya.
"Aku lembur, Adeav. Tentang permintaanmu itu, tidak bisa. Kantor terlalu berbahaya untukmu. Tetapi, aku akan ada perjalanan dinas ke Jerman besok pagi. Ikutlah denganku. Jadi sekretarisku." Jawab Yudistira.
Adeeva yang tadinya merasa lesu dan kesal kini langsung membuka matanga lebar, merasa senang dan sangat antusias. "Benarkah?!" Adeeva memekik girang.
