Chereads / Widow Of Secret / Chapter 3 - Angel Memaksa Roland

Chapter 3 - Angel Memaksa Roland

Kaki Angel berhenti, ia tidak dapat melangkah karena mendengar suara kecil saat tidur. Sampai sekarang, wanita itu terngiang tentang sebuah mimpi aneh. Buku sihir dan kalung adalah salah satu kunci untuk menuju dunia yang terdapat penyihir.

"Roland, kelihatannya kita butuh pergi hari ini. Soalnya aku sudah tidak sabar lagi," ucap Angel sambil menghela napas sangat lemas.

"Kamu menginap di rumah ku saja. Aku akan membantu kamu untuk membuat portal gerbang singa. Supaya kita bisa ke hutan," ucap Roland.

"Setahuku hari ini masih belum bisa pakai mantra itu sih. Aku diberitahukan oleh mimpi yang menghantuiku," ucap Angel.

"Tepat sekali, ini tanggal satu novemberkan?" tanya Roland. Kemudian ia pergi ke dapur dan Angel yang berada di luar terpaksa menginjakkan kaki lagi ke rumah Roland.

"Kalau begitu kamu bisa kan antar aku ke hutan? Roland, kamu lama banget. Aku tidak sabar lagi mencari kalung dan buku sihir."

Angel yang dari tadi memaksa Roland akhirnya melangkahkan kakinya ke ruang tamu. Di ruang itu terdapat gambar leluhur Roland yang menjadi penyihir.

Penyihir Aluzka yang datang ke mimpiku adalah mendiang kakek si Roland. Baiklah aku akan mengeluarkan kekuatan dengan memakan permen. Aku butuh perjalanan menuju gerbang sihir.

"Angel aku sudah membuat Lentera. Di belakang rumahku kan ada tanah merah. Jadi kita bisa masuk ke hutan perbatasan yang disebut tanah merah."

Rolan yang berpakaian memakai baju penyihir akhirnya mengeluarkan sebuah labu dan kertas.

"Ini Fungsinya untuk apa?" tanya Angel. Ia mengamati labu yang sahabatnya bawa dari dapur. Wanita itu kemudian mencium bau labu.

"Aku menyerah, kamu saja yang pergi. Aku tidak suka labu."

Saat di rumah Roland, Angel menerima telepon dari orang tuanya. Ia kemudian mengangkat ponsel dan menjawab.

"Ayah dan ibu sudah berangkat. Kami menginap di rumah teman. Supaya tidak telat memakai pesawat. Kami berdua akan lama untuk ke luar negeri."

"Bukannya ibu menginap di hotel. Kenapa di tempat teman?" tanya Angel.

"Ayahmu lupa membawa jas dan mengambil surat. Sudah dulu. Besok Ibu akan meneleponmu."

Aduh, besok aku kan tidak bisa memakai ponsel karena sinyal yang tidak ada dan perjalanan yang begitu mengerikan.

"Angel, kamu tidak apa-apa? Jika sudah, kamu ke kamar mandi. Aku sudah menyipakan beberapa Ritual supaya tidak terjadi masalah."

"Buat apa ke kamar mandi. Aku sudah mandi dari pagi."

Angel berbicara seakan tidak ada yang terjadi. Bicaranya seperti dia merasa akan dijadikan umpan atau makanan untuk penyihir jahat.

"Cium dulu air ini, aku sudah menambahkan air dan beberapa tumbuhan untuk menjaga kamu cantik. Di dunia sihir kita harus membuat penampilan kita tidak terlihat seperti manusia."

Angel mencoba mengendus dengan hidung aroma yang ada di botol. Dan botol itu khusus dimiliki penyihir terhebat yang jago dalam segala hal.

"Ini aroma Almond, Minyak Esensial Yarow, Minyak Esensial kemenyan, dan biji adas."

Angel tidak tahu tanaman apa yang digunakan oleh Roland untuk membuat pemurnian supaya ritualnya berjalan lancar.

"Angel, kamu mandi untuk memurnikan jiwamu. Ritual mandi pemurnian ini dilakukan oleh leluhurku Angel. Jadi saat kamu tiba-tiba hilang kesadaran jiwamu dan raganya orang yang kamu kamu rasuki tidak bertolak. Kita tidak tahu masa depan seperti apa."

Pemaksaan Angel yang menyuruh Roland berakhir menjadi ritual pemandian untuk memurnikan jiwa Angel yang sedang dalam masa setengah sadar. Awalnya muncul rasa yang mengganjal dan jantung Angel berdetak cepat saat mendapat mimpi aneh. Lama kelamaan Angel mendatangi rumah Roland dan kemudian wanita itu memaksa sahabatnya untuk disiapkan ritual namun Roland malah menyiapkan labu, bak mandi, bahan-bahan untuk ritual dan jimat.

Angel kemudian memasuki kamar mandi Roland yang besar. Ia menutup pintu dan kemudian masuk ke dalam bak. Pakaian semuanya habis dan basah karena untuk menghilangkan jejak manusia terpilih dan mengembalikan jiwanya yang terlihat kusam karena ada aura hitam.

"Angel, kalau sudah selesai bilang ke aku. Pakaiannya tinggal ku sulap jadi bersih dengan tongkat pilihan," lanjut Roland.

Apakah Roland mengetahui bahwa tubuhku melemah akhir-akhir ini? Sampai disiapkan ritual pemurnian untuk membuat tubuhku menjadi segar kembali. Padahal aku tidak memesan pemandian. Tetapi, dia kan keturunan penyihir yang sedang menetap di dunia manusia. Pikiran Angel kemana-mana, bahkan ia tidak percaya kalau Roland adalah penyihir sejati.

Di rumah Roland juga terdapat berbagai aksesoris untuk penyihir. Angel sudah salah langkah, wanita yang berendam itu dikira sahabatnya tidak mengerti dunia sihir.

Aku tiba-tiba saja ditemui leluhurnya dan sekarang aku memaksa keturunannya untuk membawaku ke dunia yang penuh teka-teki.

Angel berniat membuat ritual itu dicepatkan karena dia keesokan hari akan bertugas di lab untuk meneliti obat-obatan dari ayahnya.

"Roland aku sudah selesai. Dimana aku harus bersiap-siap," ucap Angel. Wanita itu kemudian memancarkan warna keemasan ditubuhnya karena habis mandi dan memurnikan energi serta kecantikan.

Setelah itu, Angel kemudian mencoba ke luar dan Roland mengancungkan tongkat ke arah wanita yang basah.

"Sekarang, kamu terlihat bersinar dan pakaianmu kembali sudah tidak lagi basah. Karena sihir pemanas yang aku buat juga tidak terlalu panas."

Besok kita akan berangkat, aku sudah tidak sabar lagi. Angel kemudian menginap di rumah temannya.

Aksesoris sihir, topi, tongkat, dan pakaian sudah membuat pria yang berdiri itu bagaikan penyihir agung yang sudah membawa Angel ke dunia sihir.

Angel melihat burung kertas masuk ke ruangan Roland.

"Roland ada burung kertas. Itu surat ya? Wah, aku benar-benar kagum kamu bisa menyihir benda-benda dengan sekaligus seperti ini."

Hari ini Angel sudah tidak merasa was-was lagi, karena mandi di pemurnian membuat kesehatannya mulai pulih selama beberapa hari.

"Angel, kita harus berangkat sekarang. Karena ada beberapa penyihir jahat yang mengetahui keberadaan buku itu. Bila kita tidak bergegas maka buku itu akan menghilang demi keamanan dunia yang akan kita masuki."

Angel menganggukkan kepala, namun ia penasaran kemana kertas untuk keselamatan yang ditaruh di dalam labu.

"Kamu pasti mencari kertas yang tadi kamu akan tulis bukan. Aku bisa membaca isi hatimu. Jadi tenang saja. Tidak ada yang mengetahui siapa kita," lanjut Roland.

Roland kemudian pergi ke atas dan mencari sebuah pembuka portal. Dengan sigap, Rolan kemudian berkemas-kemas. Angel tidak bisa percaya, Roland menjadi cepat sekali kepergiannya.

Saat Roland diburu oleh waktu Angel yang duduk di kursi tidak merasa was-was karena sudah merasa segar berkat bantuan dari Roland. Ruangan Roland yang penuh pernak-pernik bergerak sendiri seperti ada yang datang.

"Roland, kamu muncul dari mana?" tanya Angel yang tidak yakin Roland bisa secepat kilat.

"Kertasnya akan kita masukkan sekarang," ucap Roland. Roland dan memakai jubah.

"Buktikan kalau itu kamu, aku tidak percaya."

Roland menghela napas karena Angel yang meminta hal aneh saat pria itu sudah membawa perlengkapan.

Kenapa kau tidak percaya terhadapku Angel.