Chereads / Widow Of Secret / Chapter 4 - Pergi Ke Hutan

Chapter 4 - Pergi Ke Hutan

Roland kemudian memegang tangan Angel erat-erat untuk menuju ke halaman belakang. Roland memberi aba-aba ke Angel.

"Angel, kamu harus pejamkan mata. Sehabis kita ke belakang rumah, aku akan jelaskan kenapa terburu-buru," ucapnya. Angel menutup mata, Roland kemudian membaca mantra dalam hati. Seketika sinar putih dari tongkat membawa mereka berdua ke belakang rumah.

"Buka matamu, Angel. Kita sudah sampai."

"Akhirnya sudah sampai," ucap Angel. Saat membuka mata, ia terkejut sahabatnya kemudian memasukkan kertas di buah labu dan botol mana itu dimasukkan sebuah tanah merah yang sudah terdapat di belakang rumah.

"Ceritakan detailnya. Baru aku akan pergi ke hutan." Angel yang mulai bicara dan penasaran merasa ada yang janggal. Roland kemudian mengeluarkan sebuah cermin, namun tiba-tiba burung kertas datang menemuinya.

"Angel, kita harus cepat. Ratu dalam keadaan bahaya."

Roland memegang tangan Angel dengan erat, tangan satunya memegang botol berisi tanah merah.

"Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa begitu mendesak?"

Di belakang rumah, lelaki itu tidak menjawab pertanyaan Angel karena keadaan gawat. Burung kertas surat datang dari kerajaan sihir untuk menyuruh Angel dan Roland segera menemukan benda keramat yang berupa kalung dan buku. Di buku itu ada sebuah kekuatan sihir yang membuat Angel bisa masuk ke tubuh.

"Kita tidak bisa berkata sekarang. Setelah kamu masuk ke dalam dimensi di dalam hutan, aku akan membantu kamu mencari bantuan."

Roland memegang tangan Angel dengan erat, saat itu dia membawa kertas yang berbuntuk burung dan membacakan mantra. Kemudian dia masuk ke dalam pusaran bersama Angel. Tak lama, Roland dan Angel sampai di hutan yang sangat berbau mistis tentang penyihir. Saat sampai di hutan yang penuh dengan pepohonan dan tanaman liar serta bunyi burung-burung, mereka berdua lalu melihat sekitar.

"Sekarang kita sudah sampai. Jadi inti permasalahannya kenapa aku dipilih oleh leluhurmu? Dan kenapa aku harus menyelamatkan kerajaan sihir? Sedangkan aku tidak mempunyai bakat penyihir."

Roland menarik napas. Saat di hutan kemudian ia bercerita dengan Angel.

"Kamu memiliki aura magnet yang bisa masuk ke dunia sihir. Kamu juga mendapat panggilan dari leluhurku. Magnet energi supernatural itu ada pada dirimu," ucap Roland. Angel menggeleng kepala, namun dia tidak bisa menghindar.

"Roland, awas!"

Angel yang bisa merasakan hawa penyihir melihat beberapa jubah hitam berkeliaran. Dan saat Roland akan diserang oleh salah satu penyihir berpakaian hitam yang kelompok jahat.

"Angel, kamu tidak apa-apa?" tanya Roland. Dia cemas karena melihat wanita yang bersamanya muntah darah. Roland yang memakai pakaian penyihir putih kemudian menyerang beberapa penyihir.

"Aku tidak apa-apa. Kita harus menemukan buku dengan cepat. Sepertinya ada sesuatu di dalam buku sihir," ucap Angel dengan lirih. Angel berjalan dengan perlahan-lahan, awan masih belum memunculkan cahaya dari balik dedaunan yang menjulang ke atas langit.

"Angel, aku akan membantu kamu," ucap Roland. Mereka terus pergi mencari buku dan kalung yang tersembunyi.

Suara burung hantu semakin keras. Batin Roland panik yang membawa Angel dengan susah payah. Ia memapah Angel karena melihat sahabatnya sedang terluka. Angel bernapas dengan perlahan-lahan, rasa terbakar masih terasa di tenggorokkan karena menyerap sihir hitam.

Di dalam hutan yang luas dan terdapat banyak pohon yang hijau, lelaki itu tidak menemukan pintu ke dunia sihir. Buku dan kalung juga tidak terlihat sampai sekarang.

"Aku akan mencari di sini. Untuk berjaga-jaga kamu ke depan," ucap Angel. Angel mencangkul tanah dan menyapu dedaunan yang berjatuhan. Semak demi semak ia lewati untuk menemukan kalung.

Cepatlah, kenapa gerbangnya tidak ada sama sekali. Dimana mantra pembuka gerbangnya? Roland mencari buku mantra untuk membuka sebuah dunia sihir supaya selamat.

"Angel apakah kamu belum menemukan buku yang dicari?" tanya Roland.

Angel menggelengkan kepala, baju yang dipakainya berubah menjadi kotor namun aura tubuhnya masih bersinar.

"Di sini berbahaya sekali. Kamu harus menjaga keselamatan. Ada banyak para penyihir kegelapan yang akan membuat keonaran."

Saat mantra sudah ketemu Roland mengucapkan sebuah nyanyian dan pintu gerbang terbuka. Kemudian mereka masuk dan mencari beberapa buku di dalam hutan sihir. Namun, ada beberapa penyihir jahat yang dari dunia sihir juga sudah menunggu mereka.

"Roland, kita harus diam. Ini bukan saatnya mencari buku,"

"Wah, aku bisa merasakan kamu lah yang bisa menyelamatkan dunia sihir ini. Tetapi, kamu harus mengingat ini. Setiap bertemu orang baru kamu harus bertanya."

Roland mencari-cari buku tetapi tidak ketemu. Di hutan Roland malah bertemu musuh, ia kemudian mengeluarkan sebuah mantra pelindung dan mulai mencari-cari di mana. Saat di hutan, burung kertas datang lagi.

Roland membuka dan membaca.

Kepada penyihir agung

Wahai penyihir agung, apakah kamu sudah mendapatkan buku dan orang pilihan dari mendiang leluhurmu. Di istana sedang kacau, ratu dalam keadaan sakit dan sedang mengandung anak kembar. Namun, tubuhnya kembali kejang-kejang. Sementara itu, saya mendapat kabar bahwa puteri Karvia sedang dalam keadaan koma karena penyakit racun dan kutukan yang diberikan penyihir jahat. Saya butuh segera ketiga pemurni jiwa. Jika manusia itu sedang dalam tidak sehat bisa kamu ke penginapan yang aku sediakan di hutan.

Dari penyihir agung kerajaan putih.

"Surat dari siapa?" tanya Angel.

"Dari kerajaan sihir putih. Bahwa keadaan penerus kerajaan sedang kritis dan putri sedang mengalami koma karena penyakit kutukan sejak kecil."

Angel berdiri, melihat hutan yang ia injak saat ini. Hutan yang tadi dan sekarang berbeda pepohonanannya.

" Angel, boleh tidak aku menyuruhmu untuk pura-pura tidur atau pingsan. Kita sedang terdesak. Kemungkinan di dunia sihir, banyak pemburu penyihir. Namun, mereka tidak bisa membedakan karena mereka sudah terikat batin dengan Pencipta Alam."

Ketika Angel sedang mencari buku dan kalung. Ia melihat ada seorang manusia yang bisa masuk ke demensi penyihir. Namun, tidak terlihat begitu jelas. Di hutan ini ada banyak mahkluk hidup menangkap penyihir satu untuk kebaikan dan satu untuk menguasai dunia. Yang satunya adalah pemburu untuk menangkap penyihir supaya tidak ada kekacuan di dunia dan yang satunya adalah untuk mendapatkan uang demi kepuasan.

"Roland, sampai sekarang aku belum menemukan ciri-ciri dari buku dan kalung. Aku butuh sesuatu," ucap Angel. Darah menetes lewat hidungnya, Roland langsung pergi secepat kilat dan menuju ke arah wanita yang sedang mimisan itu.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Roland. Ia kemudian mengeluarkan sebuah minyak naga yang berkasiat menyembuhkan sebuah penyakit. "Minum obatnya kemudian kamu istirahat. Aku akan mengawasi bila sesuatu terjadi di sekitar kita."

Angel membuka tutup botol dan meminumnya. Namun, sang pemburu mulai menuju ke arah mereka berdua. Roland memapah Angel dengan hati-hati untuk bersembunyi di balik pohon sampai pemburu tidak mencium aroma penyihir.

"Roland, kamu sedang apa?" tanya Angel. Kemudian lelaki itu tersenyum dan membuat Angel tertidur. Roland memasukkan pil tidur, sehingga Angel tertidur dan tidak menebarkan aura spiritual dari tubuhnya.