Chereads / Za For Zo / Chapter 31 - Bagian 33

Chapter 31 - Bagian 33

"Kenza pengen beli siomay!" Pekik Kenza. Gadis cantik kesayangan Kenzo itu terus merengek pada laki-laki tampan disampingnya agar mau membelikan siomay yang ada didepan rumah.

"Beli dimana?" Tanya Kenzo yang sedang bermain game.

"Didepan itu tuh!" Kenza mengarahkan jari telunjuknya kearah pintu.

"Panas, minta bibi aja yang beliin!"

"Tapi...."

"Minta bibi yang beliin atau nggak sama sekali!" Putus Kenzo.

Kenza cemberut kemudian duduk dipangkuan Kenzo.

"Give me kiss!" Pinta Kenzo tidak tahu diri.

"Aku nggak mau kamu sakit lagi sayang!" Sudah seminggu berlalu sejak Kenza demam dan insiden Amoy yang ingin dadanya keluar susu. Sejak itu pula Kenzo tidak membiarkan Kenza keluar rumah. Gadisnya mungkin merasa bosan, dan Kenzo berjanji akan mengajaknya jalan-jalan.

"Sekarang mandi dulu. Habis itu makan siomay!" Kata Kenzo.

"Lepasin kaos aku sayang!" Pinta Kenzo disela-sela hisapannya pada leher Kenza.

Kenza menurut, ia menarik kaos hitam Kenzo keatas agar terlepas dari tubuh Kenzo hingga memperlihatkan tubuh berotot milik Kenzo.

"Makasih sayang!" Ucap Kenzo kembali melumat bibir Kenza.

Tanpa melepas ciuman keduanya, Kenzo berdiri dengan Kenza yang ada didalam gendongannya. Tubuh atas Kenzo yang toples semakin membuat tangan Kenza meraba kemana-mana.

"Pegangan yang bener sayang, aku nggak mau kamu jatuh!" Kata Kenzo meremas pantat bulat Kenza.

"Nggh, enakkhhh!" Desah Kenza kala si burung murahan mengenai vaginanya.

"Suka?"

"Iyahh, Kenza suka!"

"Lagihh, Kenza mau lagihh Kenzoo!" Rengek Kenza.

Kenzo mengindahkan, ia mempercepat langkah kakinya agar cepat sampai di kamar mandi yang letaknya dilantai atas. Hal ini semakin membuat Kenza melenguh keenakan karena si burung murahan selalu mengenai tempat pipisnya.

****

"Handuknya dipake dulu sayang!" Kenzo mengusap tubuh Kenza yang basah menggunakan handuk yang ia pakai untuk mengeringkan rambut.

"Kenza pengen banana Kenzo!"

"Kenza pengen pegang!" Kenza dengan mata puppy eyes berhasil mengalahkan Kenzo.

"Boleh!" Kenzo mengangguk, ia dengan senang hati akan menuruti kemauan Kenza, apalagi permintaan Kenza sangat menyenangkan hatinya.

"Hisap ya!" Pinta Kenzo dan tentu saja dituruti Kenza dengan senang hati.

"Kenza pengen keluar putih-putihnya!" Ucap Kenza kemudian memasukkan si burung murahan kedalam mulutnya. Giginya kadang menggigit batang kejantanan Kenzo yang terasa keras.

"Ngghh ahh!" Kenzo menggeram nikmat. Tangannya meremas kedua dada Kenza dengan keras hingga air susunya muncrat keluar mengenai wajahnya.

"Ahhh!"

****

Kenza dan Kenzo saat ini ada diruang keluarga ditemani Upin Ipin bersaudara.

"Ini tuan!" Seorang pelayan menyajikan semangkok siomay diatas meja. Sesuai janji Kenzo tadi, ia akan memberikan Kenza siomay asal gadisnya itu mandi terlebih dulu.

Mandi plus-plus yang tentu saja membuat Kenzo puas.

"Ihh ini pentolnya kayak bola yang ada di penis Kenzo!"

"Tapi gedean yang ada dibawah banana Kenzo!"

"Ini namanya pentol, kalo bola yang ada dibawah banana Kenzo namanya apa?"

"Cangkemmu sayang!" Kenzo tidak menjawab, gantinya ia mencium bibir Kenza yang belepotan karena terkena saos bumbu.

"Enak!" Kenzo menjilat bibir Kenza dengan lidahnya, merasakan bagaimana rasa bumbu saos siomay dari mulut Kenza.

"Habis ini jalan-jalan ya!" Kata Kenzo, ia menyelipkan setiap helai rambut Kenza ke belakang telinga.

"IYA. KENZA MAU KE ALFAMART BELI SNACK!" Well, cuma Kenza yang jalan-jalan cukup ke alfamart.

"Iya sayang. Tapi habisin dulu siomaynya!"

****

"Kenza mau snack!" Kenza menengok kiri-kanan, bingung ingin yang mana. Tangannya terus menggandeng manja lengan Kenzo.

"Kenza pengen itu!" Kenza menunjuk snack ukuran besar.

"Naik sini!" Kenzo duduk berjongkok, dan Kenza dengan semangat menaiki tubuh Kenzo.

"Yeee, Kenza jadi tinggi!" Kenza tertawa bahagia.

"Kenza mau ambil semuanya!"

"No sayang. Ciki nggak baik buat kamu!"

"Ambil 3 aja!" Kata Kenzo kemudian.

Disisi lain, seorang remaja laki-laki seusia mereka terus memperhatikan gerak-gerik keduanya. Revan, siswa laki-laki yang menaruh dendam pada Kenzo dan menaruh hati pada Kenza.

Karena Kenzo, ia harus terusir dari rumah dan tidak dianggap anak oleh papahnya. Apalagi rencana pertamanya untuk memisahkan keduanya gagal berantakan.

Salsa, gadis biasa saja itu tidak berguna untuknya. Bahkan sejak kejadian itu Salsa tidak pernah muncul lagi, pun disekolahan. Keberadaannya seakan lenyap begitu saja.

Ia kira dengan membongkar siapa Kenza sebenarnya, gadis itu akan meninggalkan Kenzo. Tapi see, terkadang realita tak sesuai ekspektasi.

Dengan langkah perlahan, Revan mendekati Kenza yang berada didepan tempat ice cream. Tidak ada Kenzo, dan ini kesempatan untuknya.

Revan merogoh saku, mengambil sapu tangan yang sudah ia beri obat bius sebelumnya.

Langkahnya semakin dekat hingga tepat beridiri di belakang Kenza.

Dan....

"Mppphhhh!"

_______

TBC