Pak Amir sedang menyesap kopi panas di kantin rumah sakit sambil membaca surat kabar mencari informasi terkini diliputan pagi sekitar ibukota Jakarta.Jakarta yang padat dan selalu sibuk dengan berbagai aneka ragam kendaraan yang hilir mudik pada setiap harinya.
"Sayang...!bayi Ayyan menangis,kayaknya
dia lapar..."kata Syauqi pada Shania yang sedang dipakaikan gurita oleh suster Hani dengan dibantu ibu Halimah.Nenek Romlah
sedang keluar menyusul Shakila dan Rojwa yang mencari pak Amir.
"Iya....sebentar,Kak!"sahut Shania,dirinya
masih fokus menatap perutnya yang melar setelah melahirkan.Shania berharap tubuh dan perutnya bisa kembali seperti semula,
singset dan langsing dibantu dengan olah raga secara teratur.
Syauqi memberanikan diri meraih tubuh si bayi dari dalam box dan mengangkatnya dengan sangat hati hati.Syauqi menatap lembut wajah sang bayi mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.Syauqi menciumi kedua pipi bayinya dengan perasaan yang membuncah.