Keluargaku selalu melakukan kegiatan yang menggambarkan keharmonisan. Mereka selalu memberikan kasih sayang yang tulus.
Ayah dan bunda langsung menuju kamar mereka setelah mengantar nenek ke kamar tamu. Meski rumahku kecil tetapi ruangnya begitu lengkap. Didalam kamar ayah dan bunda langsung menghubungi seseorang.
"Yah, bagaimana ini kita belum saatnya mengungkap rahasia kepada Nemo" tany ibu.
"Memang benar Bun, kita hanya bisa meminta bantuan ketiga sahabat kita dan keluarga Dirja. Aku tidak mau peristiwa 10 tahun yang lalu terulang kembali kita hampir saja kehilangan Nemo, karena keluarga Baskara" jawab ayah dengan tegas.
"Iya benar yah, bunda tidak mau terpisah dengan anak semata wayang kita, lebih baik kita hidup sederhana daripada hidup bergelimang harta tetapi tidak tenang dengan musuh ayah yang menginginkan harta ayah" ucap bunda.
"Baiknya kita tidur Bun, ini sudah malam. Besok kita telepon mereka sebelum Nemo bangun, sehingga rahasia yang kita simpan tidak diketahui Nemo sebelum waktunya tiba"
"Iya ayahku sayang, nanti kita sholat malam bersama" sambil memeluk ayah.
Keluarga mereka meskipun hidup sederhana tetapi selalu hidup harmonis. Karena kunci membangun sebuah rumah tangga itu saling menerima, jujur dan tidak memaksakan kehendak kita. Kita harus bisa menjaga hati istri maupun suami. Memang tidak ada manusia yang terhindar dari perbuatan salah, tetapi bisa kit meminimalisir kesalahan tersebut dengan introspeksi diri. Tanpa adanya instrospeksi diri kita akan menjadi manusia yang serakah dan sombong. Celakalah kita jika menjadi orang yang sombong karena kesempurnaan yang sesungguhnya hanyalah milik Allah SWT.