Chereads / SEKARANG AKU MENGERTI / Chapter 49 - 48. masa lalu jihan VII. . .

Chapter 49 - 48. masa lalu jihan VII. . .

Teman-teman jihan yang melihat perlakuan tersebut langsung berdiri, ketika hendak menghampiri jihan mereka di hadang oleh kawanan kakak kelas tadi.

Jihan hanya tersenyum sinis. " kalau gua gak mau pergi lu mau ngapain,, ini bukan sekolah milik lu, gua yang duluan di sini jadi lu yang seharusnya pergi dari sini ba**sat. " balas jihan dengan nada sedikit tinggi.

" an**ng lo ya.. " kakak kelas tersebut lalu memukul jihan dengan tangannya.

Jihan yang tidak terima dengan perlakuannya, ia pun kembali membalasnya.

Terjadilah perkelahian. Masing-masing dari geng merekapun ikut berkelahi karena ketua mereka disakiti.

Dikantin terlihat rusuh, para guru dan siswa berdatangan. Geng jihan dan siswa tadi dihentikan oleh para guru,, Tapi ketika seorang guru mau menghentikan jihan ia melihat jihan berada di atas tubuh wanita yang menonjoknya tadi,, kakak kelas yang berada dibawah tubuh jihan terlihat kelelahan.

Jihan dengan sangat geram langsung mengarahkan tinjunya kemuka siswa tersebut. Ia menonjok nya berulang kali sampai siswa tersebut tidak sadarkan diri. Semua guru dan siswa yang melihat itu langsung menghentikan jihan dan menariknya.

Jihan sangat marah. " lepasin gua. Perempuan itu pantas menerimanya. " jerit jihan yang melihat siswa yang tadi di tonjoknya dibawa pergi oleh seorang guru.

Jihan masih dipegangi tangannya oleh siswa dan guru itu dihampiri oleh kawannya, tangan jihan lalu dilepas,,, kawan jihan langsung menenangkannya. Sedangkan kawanan kakak kelas tadi ia memandang jihan dengan sinis dan pergi memhampiri ketua nya.

Jihan dan kawannya kini berada di uks, mereka tengah mengobati luka bekas perkelahian tadi, jihan yang memiliki luka yang paling banyak diantara kawannya, karena ia tadi saling baku hantam dengan ketua geng kakak kelasnya.

Tiba-tiba ada seorang guru menghampirinya.

" jihan,, nanti selesai mengobati kamu di perintahkan langsung menghadap kepala sekolah.

Guru itu pergi kembali, jihan hanya diam.