Jihan dan satria sudah sampai di dalam, mereka bingung harus ngapain saat ini.
" han kita main wahana tornado yuk. " ajak satria.
" apa,, lu yakin mau naik itu. " jihan sedikit terkejut.
Satria menganggukan kepalanya seraya tersenyum.
" baiklah, ayok kita naik." lanjut jihan.
Merekapun menaiki wahana tersebut dan permainan pun dimulai.
Disana terdapat sebuah mesin yang memiliki beberapa bangku yang sejajar dengan 2 barisan yang saling membelakangi. Satria dan jihan memilih tempat duduk yang tengah, banyak muda mudi yang ikut menaikinya juga.
Semuanya di perintahkan memakai sabuk pengaman oleh petugas disana. Semuanya telah siap dan mesin perlahan bergerak naik dan ketika sampai di ketinggian mesin itu menjungkir balikan penumpang di udara lalu mesin itu menaik turunkan penumpang dengan sangat cepat.
Jihan dan satria menjerit dengan kencang. Ada rasa takut dan juga senang dalam diri mereka,. Mereka saling tertawa bahagia.
Setelah usai bermain wahana tersebut, jihan dan satria juga menaiki wahana lainnya seperti wahana kincir-kincir, halilintar, ontang anting dan banyak lagi.
" apakah lu senang..?" satria bertanya kepada jhan.
" tentu saja,, gua pernah sekali ke tempat seperti ini bersama keluarga, ketika itu gua masih berusia 7 tahun, kala itu ayah gua masih ada.." jihan menjawab dengan muka sedih karena teringat ayahnya kembali, tapi dia langsung kembali ceria, " terimakasih... Lu udah ajak gua ke tempat ini,, jujur gua sangat bahagia. " jelas jihan.