Sinar pagi yang sudah tersenyum lebar tak juga membuat manik biru terbuka sempurna. Sepertinya dia masih saja asik mengarungi mimpi indah atau mungkin kelelahan akibat aktivitas semalam?
"Sayang, bangun!" Mengguncang - guncang pundak kekar. Sayangnya, manik biru tak juga terbuka. Tak ayal Amira langsung mendekatkan wajahnya. Ditatapnya wajah tampan dengan tatapan dalam dan lama mengiringi pergerakan jemari lentik menyentuh rahang kokoh dengan gerakan perlahan.
"Tidak baik mengagumi ketampanan Suami-mu yang sedang tertidur pulas, sayang."
Seketika itu juga Amira tersentak sehingga berusaha beranjak dari atas ranjang, akan tetepi gerakannya tertangguhkan oleh rengkuhan tangan kekar yang melingkari pinggang ramping dengan sangat posesif.
Bermanjakan sikap malu - malu istri tercinta telah memaksa Louis menyentak tubuh ramping sehingga jatuh menimpa tubuhnya. "Auch," rintih Amira dengan manjanya.