Louis semakin dibuat khawatir dengan kondisi sang istri tercinta. Semenjak kepulangannya dari makan malam kondisi istri tercinta semakin drop bahkan tubuhnya lemas dengan keringat dingin bercucuran. Tidak hanya itu Amira terus saja memuntahkan cairan. Tidak mau terjadi hal buruk kepada istri tercinta dia langsung memerintahkan kepada Deril untuk memanggilkan dokter ke apartement.
Saat ini pun Amira sedang dalam pemeriksaan dokter. Sementara Louis menunggu diluar kamar. Rasa tak tenang, gelisah, cemas, takut langsung menyergap secara bersamaan. Beberapa kali ekor mata Louis kedapatan melirik ke arah pintu yang masih saja menutup rapat. Rasa takut semakin menyergap ketika sang dokter tampak lama di dalam sana.
"Apa saja sih yang dokter lakukan di dalam sana? Kenapa lama sekali?" Sembari berjalan mondar mandir di depan pintu kamar. Louis kedapatan beberapa kali mengusap kasar wajahnya.