Amira masih saja dibuat kesal atas sikap Louis yang menurutnya semena - mena. Dasar menyebalkan! Sebenarnya dia ini mau membawaku ke mana sih? Tinggal memberitahu saja ga mau. Masih saja bersikap seperti anak TK. Dasar childish. Memuakkan!" Maki Amira dalam hati. Sementara yang dia maki melirik sekilas berpadukan dengan sudut bibir terangkat. "Dasar wanita kepala batu!"
Refleks, Amira langsung menolehkan wajahnya dengan tatapan memicing. "Apa kau mengatakan sesuatu?"
"Memangnya apa yang kau dengar, huh?" Dengan tatapan lurus ke depan. Sama sekali tidak melirik ke arah Amira. Meskipun begitu jangan salah karena ekor matanya masih saja memperhatikan wanita tercinta.
"Aku mendengarnya dengan sangat jelas bahwa kau memakiku, Louis."
"Bisa jadi kau salah dengar. Louis mu ini mana berani melakukan hal seperti itu."
