"Dr. Tama?" Ucap Amira sambil berdiri berpadukan dengan uluran tangan.
Sambutan hangat tampak menyelimuti permukaan kulit, begitu juga dengan tatapannya yang menyilau penuh dengan kehangatan sekaligus kerinduan setelah beberapa hari tidak bertemu. "Entah ini suatu kesengajaan atau kebetulan. Yang jelas saya merasa sangat senang bisa dipertemukan kembali dengan mu di tempat ini, Amira. Oh, iya ngomong - ngomong apa yang kau lakukan di tempat ini, hum?"
"Oh, saya sedang-"
"Kami berdua baru saja menikmati makan siang." Potong Louis, kemudian mengulurkan tangan yang langsung disambut hangat. "Bagaimana kabar Anda, Dr. Tama?"
"Seperti yang Anda lihat, Tuan Louis." Lalu, tatapannya beralih kembali kepada Amira. "Dan kau Amira, bagaimana kabar mu? Em, sepertinya perkembangan kesehatan kaki mu semakin membaik. Saya perhatikan ... " menelisik penampilan Amira. "Kau sudah bisa berjalan normal."
