Mendapati Amira hanya diam saja, memaksanya mempertegas satu hal bahwa dia tidak butuh gaji tinggi. Bersamaan dengan itu Amira langsung membeliakkan tatapannya dengan tatapan tak percaya atas kalimat yang baru saja menggelitik pendengaran.
"Dengar ya, Ris. Gaji yang kau terima akan sepadan dengan kinerja dan juga loyalitas yang kamu berikan pada perusahaan ini. Tapi, ingat satu hal meskipun kita bersahabat. Perlakuan ku kepada mu akan sama dengan perlakuan ku pada karyawan lain. Paham?"
Entah ini nyata atau hanya perasaan Rissa saja. Yang jelas dia merasa bahwa Amira telah mengijinkannya untuk bergabung menjadi tim sukses dari AM International, PT. Eits, tunggu - tunggu, jangan - jangan ini hanya perasaan ku saja. Gumamnya dalam hati.
Tidak mau hanya menebak - nebak. Dia pun memberanikan diri bertanya secara langsung. "Jadi, aku diterima di perusahaan ini?"
Amira mengangguk.
"Really?"
Sekali lagi Amira mengangguk.
"Sungguh, ini seperti sebuah mimpi."