Tanpa sengaja ekor mata Deril menangkap Melda dan para rekan kerja Amira telah berjalan mendekat. Dengan segera dia pun menghadang Melda dan dan juga teman - temannya yang hendak memasuki ruang perawatan Amira. "Untuk saat ini Nona Amira belum boleh di jenguk. Silahkan kembali lagi besok, Nona Melda." Melda pun langsung menyipitkan matanya berpadukan dengan tatapan menelisik. Satu hal yang dia pikirkan dari mana lelaki bule ini mengetahui nama nya?
Seolah paham dengan yang bersarang dalam otak cantik Melda. Deril langsung menjelaskan bahwa sebagai orang kepercayaan Amira maka, seluruh teman - temannya pun tak akan pernah luput darinya.
"Setahu saya orang kepercayaan Amira itu, Nail."
Deril tersenyum berirama dengan kata - kata menenangkan. "Itu setahu Anda, Nona Melda. Sepertinya Anda belum mengenal Nona Amira dengan sangat baik."