"Sayang makan ya? Sayang kan belum makan apapun dari kemarin. Papa, ga mau kalau sayang sampai kenapa - napa."
Amira menggeleng.
"Tapi sayang kalau ga makan maka, sayang bisa semakin sakit dan Papa ga mau hal itu terjadi."
"Amira, ga lapar Pa."
"Lapar ga lapar harus tetap makan. Tubuh sayang ini memerlukan asupan energi. Sayang harus makan sebelum minum obat."
"Tapi, Pa ... "
"Tidak ada tapi - tapian, sayang." Bersamaan dengan itu langsung memanggil Dewi untuk membawakan segelas susu hangat. Setelah beberapa menit Dewi pun kembali dengan segelas susu di tangan. "Permisi, Tuan Yoza ini-"
"Taruh saja di sana!" Potong Yoza.
"Baik, Tuan Yoza. Saya permisi." Yang dijawab dengan deheman. Setelah kepergian Dewi di raihnya susu tersebut. "Ini sayang, minumlah!"