"Tut, Ibu Amira ke mana?"
"Ibu Amira, pergi Tuan."
"Iya, tau. Pergi ke mana?"
"Untuk itu saya kurang tahu, Tuan Azriel."
"Hh mm." Sembari mengibaskan sebelah tangannya meminta pada Tuti untuk segera berlalu dari hadapannya.
Diraihnya kunci mobil dan bersamaan dengan itu ponselnya berdering menampilkan nama Hana. Desahan lelah mengiringi deru nafasnya dan bersamaan dengan itu langsung meriject panggilan. Namun, seseorang di seberang sana tak juga menyerah hingga menguhubunginya kembali untuk yang kesekian kalinya.
"Ada apa?" Sinisnya.
Hana pun lansung membulatkan matanya terlebih tidak suka dibentak oleh lelaki yang berstatus sebagai calon suami nya tersebut. "Beraninya kau membentak-"
"Karena kau pun menghubungiku disaat yang sama sekali tidak tepat, Hana. Dengar ya, sekarang ini aku sangat sibuk jadi, tutup saja teleponnya. Kau bisa menghubungiku lain waktu." Potong Azriel.