Entah dimana keberadaan sang putri saat ini yang jelas ponsel Amira sudah tak dapat lagi dihubungi, dan hal itulah yang menenggelamkan Yoza ke dalam ketakutan mendalam. Satu hal yang Yoza inginkan bahwa putrinya dalam keadaan baik - baik saja dimana pun keberadaan Amira saat ini.
"Sayang, kau lagi dimana? Kenapa ponsel mu tidak dapat Papa hubungi?" Tanya Yoza entah pada siapa karena nyatanya dia sedang sendirian.
Memikirkan tentang Amira hanya akan semakin menenggelamkan Yoza ke dalam berbagai pikiran buruk. Dan tanpa dapat tertepis rasa takut, cemas, gelisah, langsung menyergapnya secara bersamaan.
Dihembuskannya nafas berat yang dibuang secara kasar dan bersamaan dengan itu menyandarkan kepalanya pada sandaran ranjang dengan menatap langit - langit kamar. Entah sudah berapa lama tenggelam ke dalam lamunan yang jelas kegaduhan yang terjadi diluar kamar telah membuat Yoza tersentak hingga memaksanya melangkahkan kaki untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
"Inem!"