Tanpa dapat tertepis banyak sekali pertanyaan yang kini bersarang dalam benak Louis. "Ada apa dengan mu, Olivia? Kenapa tiba - tiba kau menangis? Apa ada yang salah dengan kata - kataku?" Lirihnya.
Louis pun masih saja berdiri mematung berteman pertanyaan demi pertanyaan yang tak kunjung mendapat jawaban.
Iris biru menggeliat seolah berfikir sejenak sebelum memutuskan untuk mengejar Olivia. Sialnya, disaat yang tidak tepat seperti sekarang inipun ponselnya berdering. "Siapa lagi sih?" Geramnya.
Diliriknya sekilas layar ponsel yang menampilkan nama Amira. Diusapnya wajahnya dengan kasar. Angkat tidak ya? Kalau aku angkat sekarang, gimana dengan Olivia? Pikir Louis.