"Bagaimana dengan keberangkatan mu ke, Indonesia?" Tanya Tanzel dengan suara yang mengintimidasi.
Dengan berat hati Louis pun menjelaskan bahwa rencana keberangkatannya ke Indonesia akan diundur untuk sementara waktu sampai kondisi ayahnya membaik.
"Memangnya bagaimana keadaan, Mr. Osbert?"
"Kondisinya menurun, Tuan Tanzel."
"Bagaimana hal itu bisa terjadi? Bukankah keadaannya sudah membaik?"
"Untuk itulah saya belum bisa ke Indonesia."
"Kalau begitu perlihatkan saya dengan, Mr. Osbert."
"Sorry, Tuan Tanzel. Untuk saat ini saya sedang dalam perjalanan ke kantor."
"Jangan main - main Louis, dan jangan coba - coba mempermainkan cucu kesayangan saya."
"Sama sekali tidak ada niatan untuk mempermainkan cucu Anda, Tuan Tanzel. Pemikiran seperti itupun sama sekali tidak terlintas didalam benak saya karena saya ... " jeda sejenak. Louis tampak mengatur kalimat yang akan meluncur dari bibirnya. "Karena saya sangat mencintai cucu Anda dengan sangat dalam."
