"Dan syarat yang kedua, kamu harus mau memandikan Tuanku setiap hari setiap tengah malam."
"Tuan? Maksudnya?" aku mengernyit dahi.
"Sekarang kamu lihat sendiri." titahnya. Dia menuntunku ke peti yang ternyata tertutup oleh kaca bening. Aku melongok ke arah mayat yang sedang terbaring di sana.
Anton!
"Sii...apa dia?" tanyaku pura-pura tidak tahu. Padahal aku sangat mengenal sosok yang terbaring di sana.
"Kamu tidak perlu tahu, tentang siapa dia yang jelas kamu wajib memandikannya setiap tengah malam." Tukasnya. " Sekarang akan ku tunjukan dimana letak kamar mandinya."
Dia membawaku ke sebuah ruangan persis seperti kamar mandi. Hanya saja ukuran bath up yang jauh lebih besar. di bawah sinar lampu yang temeraman, terdapat bebungaan yang di sediakan di sebuah baskom besar.