"Tadi aku bertemu dengan perias di lobby, ternyata dia datang ke kamarmu untuk mendadanimu ya. Cantik juga." tuturnya seraya tersenyum sinis. Aku jadi gugup di hadapannya. Perasaaanku tidak enak.
"Iya Pak, saya mau menghadiri acara pernikahan anak bapak." Kataku berhati-hati.
"Tidak boleh! Aku tidak mengizinkan kamu untuk datang ke sana!" tandasnya. Seketika aku menatap ke arahnya. Terlihat kumisnya bergerak-gerak menandakan kebengisannya.
"Tapi, Pak."
"Sekarang ikut saya." Dia merengkuh tanganku dan menarikku dengan kasar. Dengan sekuat tenaga aku meronta. Tapi dia mengisyaratkan untuk tidak berisik. Aku pun hanya pasrah.
Ahhhhhh
Teriakku ketika dia membanting tubuhku sampai aku tersungkur ke lantai ruang rahasia dengan lampu yang temeraman.
"Kau hampir saja mengacaukan rencanaku! sekarang lebih baik kau disini saja menemani Tuanku. Sepertinya dia membutuhkanku sekarang! hahaha..." dia terkekeh.