Angka merapihkan meja samping kolam renang, kini perutnya sudah membuncit cukup besar bahkan gadis itu sedikit lebih pelan dalam melakukan gerakan.
dia tidak menyadari jika ada Andreas di dalam kolam renang, pria tampan itu naik ke permukaan dan membuat angka menoleh.
"oh..ada kau disitu? bisa ambilkan aku jus jeruk itu" pintanya
angka mengangguk dan meraih jus jeruk tersebut, dia menundukkan kepalanya saat melihat Andreas meneguk minuman tersebut dan membuat jakun nya naik turun, sungguh memikat.
pria tampan itu langsung memberikan kembali gelas itu dan naik ke permukaan lalu meraih handuk yang ada di bangku kayu.
mata gadis itu seketika terbelalak lebar saat melihat gambar tatto yang dia kenal, semula dia tidak ingin meyakini hal itu namun saat ia semakin menajamkan tatapannya ternyata itu adalah tato yang sama ketika dia mendapatkan perlakuan tidak senonoh tempo hari sekitar beberapa bulan yang lalu,
prang..
dia tanpa sengaja menjatuhkan gelas yang ada ditangannya dan membuat Andreas menoleh, melihat gadis itu yang ketakutan seketika dia langsung menutup tubuhnya dengan handuk dan mencoba mendekat karena melihat tubuh gadis itu gemetaran.
"ada apa? kenapa kau gemetaran?" tanya Andreas
Gadis itu tidak mampu berucap sama sekali lidahnya terasa kelu dan bibirnya hanya bisa bergetar sementara tangannya terbelalak lebar menatap kearah Andreas.
"a-aku" ucap nya
Andreas ketika mengingat bahwa dia memiliki tato di punggungnya, sontak dia mengusap wajahnya kasar karena dia bisa dengan sangat ceroboh memperlihatkan tato tersebut di hadapan gadis itu.
"kau...kau" angka tidak sanggup mengatakan apapun, bahkan suaranya seolah tercekat.
Andreas berusaha membantu angka untuk duduk di kursi kayu namun gadis itu langsung menghempaskan nya,
"aku ingat gambar tatto itu, warna dan bentuknya benar-benar sama, Aku tidak ingin berpikiran negatif tentang mu... tapi aku harus menanyakan hal ini, apakah kau orang yang sama dengan pria malam itu di hotel" ucap nya ketakutan.
Andreas menghela nafas panjang, dia tidak mungkin selamanya menutupi hal ini dari gadis itu,
"angka, dengar kan aku..aku tidak sengaja melakukan hal itu, sungguh..aku tidak berniat melecehkan mu" ucap Andreas.
gadis itu berdiri kemudian memundurkan langkahnya,
"jika kau adalah pria yang telah menghancurkan hidupku dan kau tahu akan hal ini kenapa selama ini kau hanya diam" tanyanya
"Karena aku tidak pernah berniat untuk menyukaimu dan bertanggung jawab atas kesalahan ku pada mu" sahut nya datar
tubuh gadis itu seketika menegang, dia tidak percaya jika ada seorang pria yang dengan lantang nya mengatakan hal itu di hadapan seorang gadis yang pernah menghancurkan hidupnya beberapa bulan yang lalu.
benar-benar tidak memiliki hati nurani!
gadis itu langsung bergegas pergi dari hadapan Andreas, namun dia merasakan sakit dan kencang di area perutnya.
"arghh" desis gadis itu namun dia tetap berjalan menghindari Andreas yang mengikuti nya dari belakang,
selama ini..dia berpikir bahwa Tuan Andreas adalah orang yang cukup perhatian pada pelayannya namun kenyataan nya berbeda, dia tak lebih dari seorang mafia yang benar-benar jahat dan tanpa belas kasihan.
"angka" panggilnya ketika melihat gadis itu mengerang kesakitan serta tangannya mengepal dengan kuat ujung bangku yang dilewati.
"tunggu angka, dengar kan aku dulu" ucap nya lagi
Gadis itu memegang perutnya yang terasa sakit sambil terus berjalan menghindari panggilan Andreas namun dia sudah tidak tahan lagi tiba-tiba Gadis itu terjatuh sambil mengerang kesakitan dan menangis.
"arghhhh" teriaknya
Andreas langsung berlari dan mendekat hendak mengangkat tubuh gadis itu, namun angka semakin menjerit ketakutan pada Andreas dan mendorong tubuh nya.
"ku mohon jangan dekati aku tuan" imbuhnya
Andreas melotot
"paha mu mengeluarkan darah, kau akan melahirkan..kita bisa membahas ini nanti, sekarang yang terpenting keselamatan bayimu" ujar nya
angka menangis dan menjerit, "aku tidak peduli meskipun aku harus mati sekalipun" sahutnya
Amora yang saat itu sedang berjalan menuju ruang tengah tiba-tiba terbelalak kaget ketika melihat darah segar mengalir dari kedua paha sahabat yaitu.
"ya Tuhan. angka, apa terjadi?" tanyanya panik.
Andreas langsung mengangkat tubuh gadis itu dan memasukkannya ke dalam mobil kemudian dia berteriak memanggil Amora.
"Amora.. ambilkan pakaian ku, aku akan ke dokter sekarang, sepertinya gadis ini akan melahirkan" ucapnya
Amora berlari kencang baik kelantai dua lalu mengambil asal pakaian Andreas dan memberikan pada nya,
dia pun langsung masuk kedalam mobil dan memakai kaus serta celana pendek di dalam mobil,
"antar aku ke rumah sakit milik ku" ujar Andreas.
tuan Paulo mengangguk dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena dia pun panik ketika gadis itu berteriak kesakitan dengan darah yang terus menerus keluar dari dalam pahanya.
Mereka pun bergegas dengan sangat cepat menuju rumah sakit yang letaknya tidak terlalu jauh dari Mansion Andreas,
kini mobil telah sampai di parkiran rumah sakit dan pria itu langsung menggendong tubuh angka sambil berteriak memanggil para dokter
"Agus, cepat bawa gadis ini, dia ingin melahirkan" teriak Andreas kencang.
beberapa suster dan tenaga medis lainnya langsung bergegas menuju ke arah Andreas, dan membawa tubuh gadis itu masuk ke dalam ruang operasi karena sangat tidak memungkinkan jika dia melakukan persalinan secara normal,
gadis itu pendarahan.
dua dokter masuk kedalam ruangan operasi kemudian melakukan tindakan medis secepat nya,
sementara Andreas yang sangat itu hanya memakai pakaian saat hanya terlihat sangat khawatir juga bingung karena dia tidak pernah merasakan perasaan ini sebelumnya.
dulu setiap kali dia menghamili seorang gadis maka dia akan memaksa para Gadis itu agar menggugurkan kandungannya dan tidak melahirkan keturunan dari nya.
namun saat membawa angka, rasanya berbeda..dia kenapa begitu khawatir?
operasi berjalan selama 5 jam dan selama itu pula Andreas duduk di ruang tunggu dengan rasa khawatir.
"lihat tuan, lampu ruangan operasi telah mati, kurasa kelahiran bayi itu berhasil" ucap Peter sang supir.
namun tak lama kemudian apa yang dikatakan Peter benar adanya, seorang dokter keluar dengan membawa bayi berjenis kelamin laki-laki yang sangat tampan juga bersih.
"lihat bayi ini Andreas, dia sangat tampan" ucapnya
Andreas mendekat dan menyentuh jemari bayi tersebut, rasa nya berbeda, dia senang untuk pertama kalinya.
"bagaimana bisa bayi ini mirip dengan mu tuan" pungkas Peter.
Andreas menoleh dan tersenyum tipis.
"karena dia bayi ku" sahutnya
Peter menelan ludahnya, dia tidak percaya dengan apa yang barusan tuan nya katakan,
Bukankah selama ini jika dia tidak menginginkan ada satu perempuan yang melahirkan bayinya tapi kenapa pelayan baru itu bisa melahirkan bayi Tuan Andreas?
ini benar-benar tidak masuk di akal.