Chereads / AKU (BUKAN) WANITA PENGHIBUR [21+] / Chapter 18 - bercinta dengan Bastian

Chapter 18 - bercinta dengan Bastian

pukul 23.00

Bastian pulang ke apartemennya dan ternyata apartemen itu sudah tidak terkunci tentu saja dia harus bersikap lebih waspada karena dia tidak ingin jika ada seseorang yang berniat membunuhnya di rumahnya sendiri.

pria tampan itu langsung mengeluarkan senjata dari dalam sakunya untuk berjaga-jaga namun dia tidak menyalakan lampu depan, Bastian melangkah ke arah ruang tengah terlihat perempuan cantik bernama Katty sedang tersenyum di depan meja menatap kearah Bastian.

pria tampan itu menghelah nafas panjang,

"kenapa kau datang tidak memberitahukan ku terlebih dahulu, aku hampir saja menembak kepalamu jika kau adalah musuh dari clan kami" ucap nya sambil memadukan Pistol itu kedalam saku.

Katty tersenyum dan berdiri lalu mendekat dan mencium bibir Bastian lalu mengusap wajah nya.

"aku hanya ingin memberikanmu kejutan karena aku sudah sangat merindukanmu, kau tidak datang menemuiku 4 bulan terakhir sebenarnya apa yang kau lakukan sampai kau melupakanku selama itu? apa kau tidak merindukanku" tanya nya memelas

Bastian meraih pinggang gadis tersebut dan menariknya agar lebih dekat dengan pria itu hingga tiada jarak, gadis tersebut tertawa lebar dan kembali mengecup bibir kekasihnya hari ini dengan ciuman yang begitu intens dan bergairah.

" mencoba membuat ku terangsang, hemm? " bisik Bastian.

gadis itu tertawa lebar dan mencium rahang tegas Bastian lalu menatap manik coklat terang Milik nya.

"kupikir kau sudah mendapatkan perempuan lain dan melupakan ku, namun saat aku melihat rumah mu yang berantakan, aku semakin yakin bahwa kau tidak seperti yang kupikir kan" bisik nya

"apa Andreas membuat kekasih ku bekerja dengan keras, sepertinya aku harus mengatakan padanya untuk tidak membuat kekasih ku terlalu lelah sampai dia melupakan ku" ucap gadis itu menambahi

Bastian tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan tersebut, dia mengecup leher milik gadis itu dan meremas bokong sintal milik nya,

gadis itu mendesah, matanya menatap ingin kearah Bastian,

ini sudah empat bulan dan dia pun menginginkan bercinta dengan katty kekasih nya.

pria tampan itu langsung menggendong tubuh Katty dan menjatuhkan nya dia atas kasur,

"sepertinya aku harus mengasah pedang berotot ku sekarang, kau tahu... kau tidak akan pernah bisa pergi sebelum aku mengijinkan nya" bisik pria itu lagi

Katty tertawa lebar saat Bastian menarik dan melucuti satu persatu pakaian yang dia kenakan.

dia langsung naik keatas tubuh Katty dan melumat buas dada gadis itu lalu meremas nya , gadis itu mendesah hebat dan membuat Bastian semakin bergairah.

"damn... your sigh makes me horny" ucap nya sambil melumat kasar dada gadis itu dan memainkan ujung dada yang mulai menegang.

dia sudah tidak tahan, Bastian langsung memasukan junior nya kedalam hole gadis tersebut dan mendesah berkali-kali sambil terus menggenjot tubuh Katty hingga membuat gadis itu menjerit nikmat.

"damn you Bastian...i enjoy sex" when I'm with you" ucap nya terkekeh dan membuat Bastian tertawa lebar namun junior nya masih asik menumbuk dinding rahim gadis itu dan berkeringat.

percintaan mereka hampir 20 menit, Bastian dan Katty akhirnya mendesah bersamaan saat mereka klimaks dan membuat kedua nya menarik nafas dalam-dalam.

Bastian menarik junior nya dari dalam hole kenikmatan milik gadis itu dan mengecup bibir nya sekilas.

"tinggallah disini, aku ingin terus berada di dekat mu" ucap Bastian.

Katty tertawa lebar dia menarik selimut dan menutupi sebagian tubuhnya.

"seandainya aku bisa, tapi pekerjaan ku cukup banyak, kau harus meminta ijin sesekali pada Andreas untuk menikmati waktu bersama dengan ku, ayolah... Andreas tidak segalak itu pada mu" ucap nya tertawa.

Bastian bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya lalu tidur setelah itu.

________

Angka membersihkan seluruh bagian dapur setelah menyiapkan makan malam untuk Andreas, sementara pelayan yang lain telah istirahat dan kini bagian Angka yang merapihkan sisa-sisa masakan di dapur.

"buatkan aku kopi cepat, kepalaku pusing" ucap Andreas tiba-tiba sambil menaruh tas kerja nya di atas meja dan membuat angka tersentak kaget,

"kau mengagetkan ku tuan" ucap nya sambil menyiapkan kopi hitam di dalam cangkir lalu menuangkan air panas.

Andreas tak menyahut, dia memijat kepalanya lalu menoleh kearah angka yang baru saja menaruh secangkir kopi di atas meja.

gadis itu berdiri di belakang Andreas, sambil menunggu perintah selanjutnya.. karena memang seperti itu para pelayan menghadapi majikan nya.

jika majikan sebelum meminta pelayan itu untuk pergi maka dia harus tetap berada di posisi tersebut karena Andreas bisa saja meminta sesuatu nanti nya.

pria itu terus memijat pelipisnya dan menghela nafas panjang.

"simpan tas ku di dalam ruangan kerja" titah pria itu, Angka langsung mendekat dan meraih tas tersebut kemudian membawanya kedalam ruangan kerja Andreas lalu merapikannya.

gadis itu kembali ke ruang makan dan berdiri dibelakang Andreas sambil menunggu perintah selanjutnya, sebenarnya dia enggan sekali untuk berlama-lama di rumah ini apalagi terus-menerus melihat wajah Andreas, si pria brengsek yang telah menghancurkan hidupnya.

meskipun itu hanyalah kecelakaan tapi kejadian tersebut telah membuat kehidupan angka berubah 360 derajat.

bukankah dia datang ke negara ini untuk menjadi pekerja dan menghasilkan uang agar dia bisa membangun sebuah rumah kecil di desa nya setelah dia pensiun,

lalu kenyataannya berbeda, dia memang tetap bekerja namun dia telah menghasilkan seorang anak dari pria yang tidak pernah ingin bertanggung jawab serta pria itu tidak mengakui anaknya sebagai putra kandungnya.

jujur saja, perasaan gadis itu hancur berkeping-keping, dia seperti tidak memiliki harga diri di dalam mansion itu dan sekarang justru dia harus melayani orang bejat yang telah menghancurkan hidupnya.

Andreas menoleh kearah angka dan menatap nya datar.

"pijat kepala ku sekarang, setelah itu bawakan aku Aspirin" ucap andreas

angka mengangguk, dia menatap lekat pria angkuh di hadapannya dan mulai memijat dahi Andreas.

pria itu menyenderkan kepalanya di dada gadis itu sambil memejamkan matanya, terlihat sedikit rileks.

namun angka justru gemetaran, bagaimana tidak!

seharusnya dia tidak bersikap sebaik ini pada pria yang telah menghancurkan hidupnya,

dan seharusnya Andreas tidak menyenderkan kepalanya di dada gadis itu meskipun hanya sekedar memijat.

pijatan itu cukup lembut tapi membuat rileks kepala dan dahi Andreas,

"mau ku ambilkan aspirin tuan?" tanya nya

Andreas membuka mata nya dan mengangguk.

"cepat ambil kan, pijatan mu cukup membuat ku rileks tapi kepala ku masih pusing" sahut pria itu

angka langsung bergegas pergi dan membuka kotak p3k untuk di berikan pada pria itu.

dia menghela nafas panjang sebelum kembali ke ruang makan dan memberikan obat itu pada nya.