Chereads / AKU (BUKAN) WANITA PENGHIBUR [21+] / Chapter 11 - kesal dengan sikap Andreas

Chapter 11 - kesal dengan sikap Andreas

"dasar pria kurang ajar, bisa-bisa nya dia mengatakan jika aku adalah jalang murahan! cih..dia pikir dia itu siapa? laki-laki brengsek yang suka bergonta ganti perempuan dan mencampakkan nya setelah puas" geram Jill sambil melangkah pergi dari kediaman Andreas

dia benar-benar tidak terima dengan ucapan kasar pria itu, toh selama ini Andreas pun menikmati tubuhnya berkali-kali dan bodohnya Jill justru terjerat pada pesona pria tampan dan kekar tersebut meskipun dia tahu jika Andreas adalah Monster.

Andreas terkekeh saat melihat gadis itu kesal setengah mati saat keluar dari halaman Mansion nya, dia menarik sudut bibirnya dan menutup tirai halus di ruang kerja milik nya.

"perempuan sialan yang menginginkan keturunan dari ku, cih...kau pikir aku Sudi menerima anak dari mu" gumam Andreas

seketika pria itu terdiam, sekarang ada satu kendala yaitu Angka, seorang gadis blasteran Indonesia yang telah dia hamil tanpa sengaja,

sejujurnya Andreas tidak menginginkan bayi tersebut, namun dia tidak bisa menggugurkan kandungan tersebut sementara usia janin itu sudah 7 bulan, tentu hal itu akan membunuh ibu nya juga.

"bagaimana menurut mu dengan gadis hamil itu Valco?" tanya nya pelan.

Valco menghela nafas panjang "aku kira selama kau tidak mengatakan apapun maka semuanya akan baik-baik saja tuan, selama ini nona Angka tidak mengetahui siapa yang telah memperkosa nya bukan?" sahut Valco

Andreas berbalik dan menatap kearah Valco

"bagaimana jika gadis itu melahirkan?" tanya nya

Valco memberikan sebuah berkas di atas meja dan membuat Andreas melirik sebentar.

"data nona Angka,ku rasa kau harus mengetahui nya" ucap Valco

Andreas meraih berkas tersebut dan membuka setiap lembar kertas di dalamnya

"wow...aku tidak menyangka jika dia memiliki seorang bibi yang luar biasa seperti iblis. dia bahkan meminta gadis itu untuk menjual diri nya di klub malam meskipun sedang mengandung" ucap Andreas

Valco mengangguk

"kau ingat saat kita menemukan nya beberapa hari yang lalu? dia kabur dari rumah setelah di pukuli oleh paman nya agar lebih giat mencari uang, dan saat dia hendak di jual kesebuah Club malam, gadis itu kabur dalam kondisi tidak membawa apapun terlebih uang" tambah Valco

Andreas terdiam, pria itu menghembuskan nafas panjang

"sungguh miris...namun aku tidak berniat untuk bertanggung jawab atas bayi gadis itu, jadi kurahap untuk sementara biarkan gadis itu bekerja di sini sebagai seorang pelayan dan biarkan dia melahirkan bayi nya namun mereka tetap berada di bawah pengawasan ku " ucap Andreas

"baik tuan" sahut Valco

pria berambut keriting tersebut keluar dari ruangan tersebut dan pergi ke kantor untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda.

sementara Andreas, meraih ponselnya dan menghubungi seseorang gadis

"Ann, datanglah ke Mansions ku " titah Andreas

"tuan ..aku hampir gila karena menunggu mu menghubungi ku, baiklah aku datang segera" ucap gadis tersebut

Andreas melempar ponsel tersebut di atas meja dan duduk dengan santai di sofa empuk

tidak membutuhkan waktu lama, gadis bernama Annabelle telah sampai di depan pintu ruangan kerja Andreas

mata gadis itu berbinar saat melihat seorang pria tampan sedang duduk di atas kursi dengan mata terpejam.

rahang tegas yang di tumbuhi bulu halus benar-benar membuat ketampanan nya berkali kali lipat.

Ann mendekat dan mencium bibir tebal laki-laki tersebut

"lama menunggu ku?" tanya gadis cantik tersebut

Andreas membuka kedua matanya dan terkekeh lalu menarik pinggang gadis itu untuk lebih mendekat.

"kau merindukanku bukan?" ucap nya genit, jemari tangan nya menyentuh rahang tegas itu sementara tangan nya yang lain.. meremas benda kenyal yang masih tertidur di dalam celana.

Andreas menatap penuh hasrat perempuan tersebut, dia tertawa lebar dan mencium bibir gadis bernama Ann.

sebuah ciuman yang menggelora dan membangkitkan hasrat birahi, Ann tersenyum senang sementara Andreas membuka resleting celana panjang nya.

"kulum junior ku" titah nya

Ann tidak ingin membuang waktu, dia membuka sebuah benda tumpul yang begitu besar juga berotot...sebuah junior yang tidak muat di dalam mulut dan hanya bisa masuk separuh nya saja.

meskipun Ann sudah sering berhubungan dengan pria itu namun rasanya masih sangat penuh jika junior tersebut memenuhi rahim nya.

gadis itu mengulum ujung junior tersebut, Sementara Andreas memejamkan kedua matanya sambil meracau nikmat dengan bibir hangat Ann yang mampu membuat nya terangsang hebat.

Andreas membuka dress gadis itu, dan meremas dada gadis tersebut lalu menjepit ujung kecil dadanya dengan kedua jari

ann menghela nafas dan mendesah hebat sementara kuluman pada junior Andreas semakin kuat

"erggh" Andreas hampir mencapai puncak, dia memaksa bibir Ann agar lebih cepat mengulum junior nya.

sebuah leburan hangat memenuhi mulut gadis itu

Andreas kini berdiri dan membalikkan tubuh gadis tersebut dan bersiap memasukan junior nya kedalam hole milik gadis itu,

namun mata Andreas terbelalak saat melihat bekas gigitan serta tanda merah yang begitu banyak dari tubuh dan punggung gadis itu.

pria itu mengurungkan niatnya untuk bercinta dengan Ann, dia kembali memasukan junior nya ke dalam celana dan mendorong tubuh Anna hingga tersungkur di lantai.

"argghhh..Andreas, apa yang Kau lakukan?" tanya nya kaget

Andreas melepaskan ikat pinggang nya dan memecut punggung gadis tersebut hingga menjerit keras dan melengking

"arghhhh..ampun" teriak gadis itu

Andreas semakin kuat memukuli gadis itu

"apa kau bercinta dengan orang lain di belakang ku?" tanya Andreas kesal

kembali pecutan terlepas ke udara dan menyentuh kulit putih gadis tersebut.

"tolong ampuni aku Andreas" Isak nya sambil bersimpuh di kaki pria itu

"dasar jalang, ini lah sebabnya aku begitu membenci kalian hamil anakku, kalian adalah jalang yang tidak pantas di berikan kemewahan dan harga diri" geram nya sambil mendorong tubuh Ann dengan kaki.

"sekarang katakan, APA KAU BERSELINGKUH DI BELAKANG KU" teriak Andreas hingga membuat beberapa pelayan yang berada di luar mendengar ucapan tersebut.

bibir Ann bergetar hebat, dia menatap sayu wajah Andreas.

"ampuni aku Andreas, aku bersalah pada mu" ucap Ann

Andreas berjongkok dan mencengkram kuat dagu perempuan tersebut hingga membuat nya tersedak dan sulit bernafas.

Angka yang sedang berada di dekat ruangan tersebut langsung membuka pintu kamar kerja Andreas lalu matanya menatap kaget wajah Andreas yang sedang mencengkeram seorang gadis di mana gadis itu tidak bisa bernafas karena cengkraman tersebut.

Angka melotot dan menarik pergelangan tangan pria itu

"tuan..tolong jangan lakukan," ucap gadis itu ketakutan

Andreas melotot kearah Angka " jangan ikut campur pelayan rendahan" geram nya

Angka membantu gadis itu meraih pakaian nya, dan memeluk kuat tubuh gadis tersebut.

sebuah tamparan mendarat di pipi Angka yang sudah sangat berani masuk kedalam ruangan nya dan menolong Ann dari kemarahan Andreas.

tentu saja, saat mendapat tamparan tersebut..gadis itu tersungkur ke lantai dan membuat nya meringis kesakitan.

"arghhh perutku" teriak nya kencang

Andreas mengusap wajah nya kasar dan menarik pergelangan tangan Ann lalu mendorong nya keluar dari ruangan tersebut

"pergi kau" titah Andreas

Ann langsung berlari sekencang mungkin agar tidak mendapatkan kemarahan itu lagi,

Sementara Andreas menghela nafas panjang saat melihat Angka merintih kesakitan pada perutnya.

"sial...kau menyusahkan ku" geram Andreas dan menggendong tubuh gadis itu lalu membawa nya masuk kedalam mobil yang terparkir di halaman.

"Amora, tolong jaga rumah sebentar..aku harus membawa si bodoh ini ke rumah sakit" ucap Andreas

"baik tuan" jawab Amora

Andreas menghela nafas panjang dan mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit terdekat.

Angka masih saja merintih kesakitan dan mengusap perutnya yang membuncit.

"itu akibat nya kau ikut campur dalam urusan ku Angka" geram Andreas

angka tak menyahut, gadis itu hanya sibuk merintih menahan sakit

sesampainya di rumah sakit, Andreas kembali menggendong tubuh gadis itu dan membawa nya keruangan UGD

"Ricco...tolong cek gadis ini" pinta Andreas

Dokter Ricco langsung bergegas dan memberikan penanganan khusus pada gadis tersebut.

Andreas menunggu di depan ruang UGD sambil menghela nafas panjang.

dia masih kesal, bagaimana gadis itu Dengan sangat berani masuk kedalam ruangan nya dan menolong Ann? Andreas padahal berniat menghabisi gadis tersebut.

beberapa menit kemudian, Dokter Ricco keluar dan membuka masker nya

"bagaimana?" tanya Andreas

"kandungan nya baik-baik saja, hanya saja kejadian seperti tadi jangan terulang lagi... kandungan nya masih berumur 7 bulan dan itu terlalu dini untuk di lahirkan" ucap Dokter Ricco.

Andrea menghela nafas panjang dan menoleh sekilas kedalam ruangan tersebut.

"siapa gadis itu? jangan bilang dia salah satu pelacur mu" ujar Ricco

Andreas melotot kearah sahabatnya

"dia bukan seorang pelacur, Ricco" sahut Andreas sambil melangkah masuk kedalam kamar UGD

Angka menatap takut wajah Andreas

"kenapa kau masuk kedalam ruangan ku? ini hasilnya" geram Andreas

Angka menelan ludahnya "aku hanya tidak tega melihat gadis itu...kau adalah laki-laki dan seharusnya kau menjadi pelindung bagi kami kaum wanita" jawab angka

Andreas tertawa lebar mendengar penuturan gadis tersebut.

"dengar nona Angka... tidak semua wanita sesuci yang kau pikirkan, mereka bahkan lebih brengsek dan kau tidak bisa membayangkan nya" sahut Andreas

angka terdiam

"aku akan menggendong mu sampai mobil, karena kata dokter Ricco, kandungan mu baik-baik saja" ucap nya sambil menggendong tubuh gadis itu dan berjalan menyusuri koridor.