"Wahhhh ... lo ikut, Diah?" Reynaldi mengerutkan keningnya ketika melihat Diah datang bersama Rifan dengan pakaian berwarna putih. Dia tahu bahwa Rifan sangat membenci warna putih sehingga dia terkejut ketika melihat Diah mengenakan pakaian tersebut.
Reynaldi melirik Rifan dan tidak melihat ekspresi tidak senang di wajahnya, ia semakin mengerutkan keningnya karena tidak menyangka bahwa kehadiran Diah bisa membuat Rifan perlahan menerima kenangan buruknya. Sepertinya ia tidak perlu khawatir lagi jika Rifan berubah menjadi orang anti-pati suatu hari nanti.
"Ngomong-ngomong lo tidur di rumah Rifan ya?" celetuknya santai.
Telinga Diah memerah setelah mendengar pertanyaan Reynaldi, ia tidak menjawab pertanyaanya dan hanya diam saja.
Rifan memberikan tatapan peringatan agar Reynaldi tidak bertanya lagi, dia mengerti jika Diah malu dengan pertanyaannya.