Perjuangan mendaki gunung, sampai mengarungi lautan yang di lakukan oleh seorang pemuda, menghabiskan waktu 15 tahun lamanya. Hanya untuk mengejar cinta, yg di yakinnya tulus dan suci. Ikrar janji yg di pegang, layaknya gunung yang tetap berdiri kokoh menahan panas dan dingin yg datang silih berganti.
Ahmad Zulfikar Syarif, atau sering di panggil Fikar, adalah seorang pemuda yg hobinya mendaki gunung. Namun kini Ia hanyut oleh derasnya arus dan gelombang air laut. Sejak perpisahan sekolah tahun 2005, Andi Mutia Rahayu atau kerap di panggil Ayu, menghilang entah kemana. Tanpa penjelasan, dan tanpa kata satupun yang terucap dari bibirnya, ia menghilang bag di Telang bumi. Bertahun tahun Fikar mendaki gunung tanpa kenal lelah. Dengan harapan bisa menemukan Ayu, dan meminta penjelasan darinya, namun semua itu sia sia. Hingga pada akhirnya Fikarpun mendengar kabar tentang keberadaan Ayu sekarang. Tanpa berfikir panjang, Fikarpun merantau ke tanah Papua, demi mamuaskan hati yg meraung dan berontak dalam jiwanya.
Sesampai di tanah Papua, taksekalipun Fikar melihat Ayu. Namun bayangan wajahnya tak sedetikpun luput dari pandangannya. Ditengah pencarian Fikar yg sangat melelahkan hati, Fikarpun bertemu dengan seorang gadis sederhana. Seorang gadis yg jika menatap, maka bibirku terasa keluh. Jika bicara, jiwaku terasa kosong. Dan jika berjalan melangkah menjauh dariku, maka hatiku memaksa untuk terus mendekatinya. Dan wanita itulah yang jadi calon istriku.
Ditengah resepsi pernikahan Fikar dan Tika, Ayupun hadir memberi ucapan selamat, sambil memeluk Fikar erat erat, hujanpun turun barsamaan Dangan air mata yang mengalir membasahi pipi