Ji Yan tertawa, "Kakek paling menyukaimu, apa menurutmu dia bisa untuk tidak mendengarkanmu?"
Tetua Li tertawa sambil menggelengkan kepala, lalu menghela napas, "Yang paling disukai kakekmu adalah, bibimu, Qingqing."
"Dulu ada banyak hal yang dipikirkan pak tua itu, tekanannya juga besar. Secara alami temperamennya juga berkembang mengikuti situasi." Tetua Li tersenyum, "Tapi tidak peduli apa pun yang menggelisahkan hatinya, asal ada bibimu, dalam sekejap dia dapat menggoda pak tua itu sampai tertawa terbahak-bahak. Termasuk kakek keduamu, Yunzhong."
Tetua Li agak kecewa, "Kakek keduamu, Yunzhong, memiliki hubungan yang paling baik dengan bibimu. Waktu bibimu lahir, kakek keduamu juga baru berumur sekitar sepuluh tahun. Dia sangat menyukai keponakan kecilnya itu. Saat bibimu berumur dua tahun, nenekmu meninggal. Waktu itu pak tua terlalu sibuk bekerja, begitu sibuknya sampai dia tidak terlihat selama satu bulan, bahkan sepanjang tahun..."