Biksu itu sedikit tertegun. Dia juga baru teringat bahwa tahun depan apa yang sedang dia lakukan saat ini sudah akan selesai, dan saat itu dia merasa tidak akan memerlukan Chu Yue lagi, 'Saat itu apa yang akan terjadi dengan janda ini?'
Tapi saat dia tersadar, Chu Yue sudah bangkit berdiri untuk pergi sambil tersenyum. Biksu itu menggelengkan kepalanya, 'Aku bisa membawanya ke istana dan membiarkannya membantu di dapur istana.'
Biksu itu khawatir tanpa dirinya, Chu Yue tidak akan bisa bertahan hidup.
Chu Yue yang sedang 'sakit' itu akhirnya 'sembuh' setelah 3 hari. Resep obat itu untuk menguatkan tubuh. Dia memberikan uang kepada Yingda dan meminta tolong kepadanya untuk membeli obat, setelah itu dia memasak dan memberikannya kepada Hubo.
Dia tidak meminum obatnya, tapi karena dirinya yang 'sakit', hubungannya dengan biksu itu menjadi lebih dekat.
Hubungan mereka memang sudah menjadi lebih dekat, jadi tentu saja dia ingin menempa besi selagi besi itu masih panas.
Setengah bulan berlalu dan salju yang turun semakin lama semakin tebal, Chu Yue yang sedang di dapur memasakkan air panas untuk bisa menghangatkan kaki biksu tersebut.
Setelah selesai dia hendak membawanya ke biksu itu.
"Pekerjaan berat seperti ini biarkan Yingda yang melakukannya." Biksu membuka pintu lalu melihat Chu Yue mengangkat sebuah ember yang penuh dengan air.
"Saya sudah terbiasa melakukan pekerjaan seperti ini, selain itu selama bisa melayani Tuan Besar, maka walaupun lelah juga bukan masalah." Chu Yue tersenyum sambil mengatakannya.
Chu Yue jelas sekali menunjukkan bahwa dia merasa sangat beruntung bisa melayani sang biksu dan dia menyukainya.
Biksu itu awalnya tidak memiliki kebiasaan untuk merendam kakinya, dia hanya sesekali mencucinya seperti biasa. Tapi semenjak Chu Yue sembuh, Chu Yue setiap hari menyiapkan air hangat untuk merendam kakinya.
Chu Yue juga mengatakan selain nyaman, hal itu bagus untuk kesehatan.
"Tuan Besar, ibu jari kaki Anda sangat indah, terlihat ada banyak bulu." Saat Chu Yue sedang mencuci kaki sang biksu, dia tersenyum sambil mengatakannya.
Saat pertama kali biksu itu membiarkan Chu Yue untuk mencuci kakinya, dia merasa tidak nyaman, tapi dia tidak tega melihat wajah Chu Yue yang sedih jika dia tidak membiarkan Chu Yue melakukannya.
Tapi sekarang dia malah sudah terbiasa Chu Yue mencuci kakinya dan dia juga merasa sangat nyaman. Saat Chu Yue memijat kakinya, tenaganya tidak besar dan dia merasa tidak heran karena dia menganggap Chu Yue adalah seorang perempuan, jadi dia berpikir tentu saja Chu Yue tidak memiliki tenaga yang besar.
Biksu itu tidak mengatakan apapun dan hanya menikmati tangan kecil Chu Yue yang memijat kakinya.
Saat Chu Yue memijat kakinya, tangan Chu Yue yang lembut memegang telapak kakinya. Biksu yang sedang memejamkan matanya sedikit mengerutkan alisnya tapi dia tidak melakukan apapun.
Chu Yue memijat ibu jari kaki biksu itu dan berkata, "Hal yang paling beruntung di kehidupan saya kali ini adalah bisa menjadi juru masak untuk Tuan Besar. Saya tidak tahu apakah pemikiran saya benar atau salah, atau saya hanya mengganggu waktu Tuan Besar, tapi di kehidupan saya kali ini saya hanya ingin melayani Tuan Besar seumur hidup."
Biksu itu tidak mengatakan apapun dan setelah Chu Yue pergi, dia baru membuka matanya dan terlihat sorot mata tidak berdaya di matanya, 'Janda kecil ini benar-benar membuatku tidak tahu harus berbuat apa, dia begitu perhatian dan pengertian kepadaku tapi dia malah ingin selamanya bersama denganku.'
Biksu itu membaca kitab suci tapi tapi tidak ada 1 katapun yang masuk ke dalam kepalanya.
Akhirnya dia menggunakan sepatunya dan berjalan keluar, kebetulan kasim Feng datang membawa tumpukan kertas dan pergi ke ruangan sebelah untuk menata tumpukan kertas tersebut.
Kasim Feng memanggil Yingda lalu dengan suara pelan bertanya, "Apa yang terjadi? Kenapa aku merasa Tuan tidak terlihat terlalu senang?"
"Akhir-akhir ini tuan malah merasa sangat senang." Yingda menggelengkan kepalanya.
Walaupun tuannya tidak mengatakan apapun kepadanya, tapi Yingda tumbuh besar bersama dengan tuannya, jadi dia bisa merasakannya.
Kasim Feng mengerutkan alisnya dan berkata, "Aku tidak mungkin salah lihat, jelas-jelas baru saja tuan terlihat tidak senang."
"Pasti ada hubungannya dengan janda itu." Kata Yingda.
"Apa yang terjadi?" Kasim Feng langsung bertanya.
"Tidak tahu." Yingda menggelengkan kepalanya.
Kasim Feng mulai menerka-nerka apa yang terjadi. Dia sudah bersama dengan tuannya sejak tuannya masih kecil dan menyaksikannya tumbuh besar, jadi dia merasa khawatir, dia lalu bertanya, "Bagaimana tidur tuan saat malam hari?"
"Tidurnya cukup lelap, hanya saja beberapa hari ini tuan baru tertidur hingga larut malam." Jawab Yingda.
Mata kasim Feng terlihat sedikit berbinar, "Apa saja yang sudah dikatakan oleh janda itu?"
Yingda menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu." Yingda tidak berani untuk menguping, tapi dia yakin akan 1 hal, "Tuan sangat suka dia melayani tuan."
Karena setiap kali Chu Yue datang maka dia bisa melihat bahwa tuannya akan merasa sangat senang. Walaupun tuannya tidak menunjukkannya secara langsung, tapi orang yang mengenal tuannya pasti bisa merasakan suasana hati tuannya yang baik.
"Dia benar-benar memiliki kemampuan, jika saja bukan karena latar belakangnya, maka dia bisa mencapai banyak hal." Kata Kasim Feng dengan wajah menyayangkan.
'Aku adalah seorang kasim dan sudah sering melihat berbagai jenis orang di dalam istana yang memiliki kemampuan, tapi aku tidak bisa memungkiri bahwa kemampuan janda itu bisa dikatakan tidak kalah hebat dari orang-orang di sana. Dia bisa membuat tuan tidak bisa tidur, tentu saja kemampuannya tidak biasa.' Pikir kasim Feng.
Terlebih setelah kasim Feng tahu bahwa Chu Yue mencuci kaki masternya, karena itu berarti Chu Yue akan secara langsung melakukan kontak fisik dengan tuannya, tapi tuannya sama sekali tidak terlihat terganggu, jadi dia semakin yakin Chu Yue benar-benar memiliki kemampuan.
'Tapi sayangnya dia adalah janda dan hal itu tidak akan berubah. Setelah Tuan menyelesaikan apa yang dia lakukan di sini, maka itu juga akan menjadi hari dimana dia akan memutuskan hubungan dengan janda itu, tapi setidaknya di sisa waktu yang ada akan cukup untuk membuatnya mendapatkan kesempatan. Ini adalah waktunya untuk mendapatkan kesempatan itu.' Batin kasim Feng.
Saat kasim Feng akan melayani sang biksu, biksu itu sedang membaca tumpukan kertas yang dia bawa lalu bertanya, "Apa ada bencana pada musim dingin tahun ini?"
"Tuan tenang saja, setelah tuan menurunkan pajak sebanyak 30%, rakyat memiliki uang yang cukup untuk melewati musim dingin. Walaupun salju yang turun cukup banyak, tapi sama sekali tidak terjadi bencana apapun." Kata kasim Feng.
Saat mendengar hal itu, raut wajah biksu tersebut terlihat sedikit lebih baik. Namun saat dia baru membaca setengah dari tumpukan kertas itu, dia berhenti membacanya.
Kasim Feng mengira tuannya itu ingin memberikan sebuah perintah dan dia bersiap untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh, "Di hari terakhirku di sini bawa janda itu ke dalam istana, berikan pekerjaan untuknya di dapur."
Kasmi Feng sangat terkejut! Dia tidak menyangka masternya mau membawa Chu Yue masuk ke dalam istana!
"Baik." Walaupun kasim Feng merasa sangat terkejut, tapi dia tidak berani mengatakan apapun dan langsung mematuhi perkataan sang biksu.
Setelah menyelesaikan masalah itu, biksu tersebut baru kembali membaca dan suasana hatinya juga menjadi lebih baik, 'Jika aku menyuruhnya tinggal di dalam istana, dia tidak akan merasa terlalu kecewa kan?'
Setelah kasim Feng keluar dari ruangan, dia langsung ingin bertemu dengan Chu Yue.
Jadi Yingda pergi dan memanggil Chu Yue.
"Nyonya sudah menjaga Tuan Besar dengan sangat baik, jadi ini bayaran untuk nyonya. Saya harap nyonya akan terus melakukan pekerjaan yang baik, dengan begitu akan lebih baik di masa depan." Kata kasim Feng sambil tersenyum.
Chu Yue tidak peduli dengan masalah masa depan. Dia tidak menerima perak itu lalu berkata, "Bayaran saya bulan ini untuk membayar batu arang dari Tuan Besar."
'Memangnya bayarannya cukup untuk membeli berapa batu arang kualitas terbaik itu? Batu arang yang dia gunakan selama 1 bulan dan yang digunakan oleh Master selama 1 bulan tidak akan jauh berbeda, berapa yang diperlukan untuk bisa membelinya?' Pikir kasim Feng.
"Kalau begitu aku akan masuk untuk bertanya kepada Tuan Besar." Kata kasim Feng.
Kasim Feng masuk dan bertanya, kemudian dengan cepat keluar lagi dan berkata, "Kata Tuan Besar, batu arang itu diberikan untuk nyonya, untuk bayaran bulan ini silahkan diterima."
"Itu tidak baik, Tuan Besar sudah begitu baik kepada saya, bagaimana bisa saya selalu menerima kebaikan Tuan Besar begitu saja?" Kata Chu Yue sambil menggelengkan kepalanya.
Biksu itu berdiri di balik dinding dan tersenyum saat mendengar hal barusan.
"Tuan Besar mengatakan memberikannya kepadamu, maka itu berarti dia memberikannya. Kamu hanya perlu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk Tuan Besar agar bisa membalas kebaikannya." Perkataan kasim Feng mengandung makna yang tersembunyi.
Chu Yue membatin, 'Kasim ini selalu saja seperti ingin aku untuk melakukan sesuatu terhadap biksu itu.'