Lexci POV
Sekian lamanya aku menghabiskan waktu untuk berdiam diri dan duduk manis di dalam pesawat–pun berakhir. Jika bukan kareja kejadian telur dadar yang gosong, maka Bryan tidak akan memarahiku, dan melarangku untuk melakukan ini dan itu.
Jangan salahkan Davial, yah, walaupun tidak bisa aku pungkiri bahwa pria itu memang berasalah. Sangat bersalah malah. Jika bukan karena dirinya, mungkin telur itu tidak akan gosong. Dan selama 15 jam perjalanan, aku bisa melakukan banyak hal selain mengecek ulang berkas, dan membuat berkas salinan lagi.
Lalu siapa yang memasak? Jawabanya tentu saja Emelly. Ah, Emelly ya. Tenang, perempuan ini hanya mulutnya saja yang tidak bisa dikontrol. Overall, dia adalah tipe ideal semua lelaki, bahkan sampai sekarang Bryan saja tidak bisa move on darinya.
"Kamu sama Emelly bawa berkas aja, yang bawa rudal itu biar aku sama Bryan." Ucap Davial, sembari mengelus lembut ujung kepalaku.