Sica POV On.
"Yohan!"
Aku spontan menyerukan nama Yohan, Bagaimana tidak? Kini dia sedang terduduk lemas dengan darah yang mengalir dari punggungnya.
Cassandra yang tanpa berpikir dua kali, langsung mendudukkan dirinya disamping Yohan. Masih sempat sempatnya mereka bertebar pesona dikeadaan seperti ini.
"Rafael dan Bagas, ambil kotak P3K lain ditasku, kita masuk dulu kedalam." Ucap Cassa.
Walau wajahnya menunjukkan kekhawatiran pada rekanku yang lain, namun sikap tenangnya selalu mendominasi.
"Agung, Bryan, bantu mereka." Ucapku yang dibalas anggukan kedua orang disebelahku ini.
"Gue ambil kotak P3K lain." Ujar Sinta seraya membalik tubunya.
Aku menghampiri Cassandra yang sedang sibuk mengobati Yohan, ada tiga lubang peluru yang bersarang dipunggung pria ini. Setelah itu, aku beralih menatap Lexci yang sedang membalut luka ditangan Bagas dan dikaki Rafael.
Dimana Davial? Alexi, dan Maria? Sedari tadi, sepertinya aku tidak melihat mereka berada disekitar kami.