Chapter 152 - II–Fourty. Akhir masalah ini

Siang hari di rumah sakit, Chris yang sudah sampir kehilangan nyawanya kembali tesadar. Ia menata kesekelilingnya, dan hanya mendapati tembok berwarna putih, dengan cahaya yang terpancar dari ventilasi ruangan itu. "Tidak mungkin aku masuk surga, dan gambaran neraka bukan seperti ini." Ujarnya, seraya terus menatap kesekeliling ruangan. "Pede banget mau masuk surga. Sekarang Uncle ada di rumah sakit khusu tahanan. Jadi Cassa mau ucapin, selamat menempuh hidup baru." Balas gadis itu, yang kini sedang menyandarkan diri ke pintu ruangan tempat Chris dirawat. Mendengar hal itu, Chris langsung nenoleh kearah sumber suara, dan ia dapati Cassa dengan style casualnya. "Kau benar–benar ingin menahan ku?" Tanyanya, dan Cassa mengangguk kecil.