Yes-men adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh Mr. Leo untuk mengumpulkan orang-orang dengan pengklasifikasian tertentu. Mr. Leo Wang mencari orang-orang yang tak hanya bersedia untuk mati dalam bertugas, tetapi juga rela menjadi anjing peliharaan bagi pria itu. Yes-men bukan sekadar bodyguard untuk Wang Lounge And Bar in the Night Sky, melainkan sebuah pekerjaan yang melakukan banyak hal tanpa diketahui oleh dunia. Kiranya orang-orang hanya tahu pasal tugas mereka yang mengawal Mr. Leo dalam sebuah pertemuan atau kunjungan seperti malam ini. Dalam satu pertemuan dengan satu pertemuan yang lain, pria-pria yang mengawal di belakang Mr. Leo tak pernah sama. Tak ada yang bisa mengindikasikan seperti apa orang yang akan dibawa oleh Mr. Leo ketika ia ingin melakukan sebuah pertemuan rahasia dan penting dengan kliennya. Beberapa dari orang yang berada di bawah organisasi Yes-men, tak bisa dilacak keberadaannya kalau ia sudah mendapatkan pinalti dari Mr. Leo.
"Alasannya? Sebab mereka mengetahui semua rahasia milik pria itu. Wang Lounge And Bar in the Night menyimpan banyak rahasia di dalamnya. Bukan hanya sebuah bar dan lounge yang beroperasi di tengah malam. Bukan sekadar bangunan mewah dengan sajian berbagai macam alkohol dan minuman malam. Bar ini adalah tempat rahasia untuk sebuah perkumpulan yang tak bisa didatangi oleh sembarang orang. Sesekali dalam satu bulan, sebuah kelompok datang dengan mobil mewahnya, Sandra. Meraka masuk melalui pintu rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang dari Yes-men. Semua misi, tujuan, dan apapun yang dilakukan oleh organisasi itu dan dan Mr. Leo adalah rahasia milik orang-orang di dalam Yes-men. Jadi, tak kehilangan pekerjaan itu, sama artinya kehilangan kehidupan nyaman dan mulai menderita sedikit demi sedikit sebelum akhirnya mereka mati secara misterius." --penjelasan yang luar biasa! Sandra terperangah mendengar semua itu. Tadinya, ia ingin menanyakan banyak hal. Tentang operasi rahasia yang dilakukan oleh organisasi Yes-men. Jika memang itu berhubungan dengan kehidupan dan kebahagiaan seseorang, maka Sandra bisa menyimpulkan kalau semua yang ada di balik bangunan Wang Lounge And Bar in the Night Sky adalah hal-hal yang menyimpang dan tak berperikemanusiaan.
Ingin rasanya banyak tahu tentang Mr. Leo dan keluarganya. Bukannya apa, sang ayah bekerja sebagai manager di dalam bangunan mewah milik ibunda dari Mr. Leo. Sandra hanya ingin memastikan bahwa sang ayah tak terlibat dalam organisasi yang dibentuk oleh Mr. Leo. Jika sudah begitu, bukan hanya ayahnya saja yang terancam kebahagiaannya, tetapi juga dirinya. Kata supervisor itu, satu orang menderita maka akan membawa seluruh keluarganya.
Gadis itu kini menghela napasnya. Ia menggelengkan kelapanya cepat lalu kembali mengambil fokusnya yang baru saja ingin pergi entah kemana. Ia harus segera menyelesaikan tugasnya malam ini sebab larut sudah mulai datang. Sandra harus segera pulang ke rumah sebelum pagi benar-benar menyapa. Setidaknya, besok pagi gadis itu tak harus datang ke kampus. Ia libur di tiga hari terakhir di akhir pekan. Sandra hanya belajar di empat hari pertama saja. Itu yang membuatnya sedikit bersyukur. Kampusnya seakan mengerti apa yang dibutuhkan oleh Sandra. Bukan hanya prestasi, tetapi juga uang dan waktu yang sedikit longgar. Ia adalah manusia biasa yang harus bernapas sejenak.
"Sudah selesai?" tanya seorang pria tua berbadan kerempeng yang baru saja masuk ke dalam ruang dapur. Ia tersenyum manis pada Sandra yang hanya berdeham ringan lalu mengangguk-anguk. Menyetujui kalimat tanya milik Pak Bais.
"Masalahnya sudah selesai bukan? Aku melihat Mr. Leo keluar dengan wajah yang sedikit santai. Apa yang diputuskan?" Pria itu kembali menyela aktivitas Sandra. Ia tersenyum pada gadis yang kini mulai menata gelas-gelas kaca di depannya untuk bisa berjajar rapi di sudut meja. Setelah itu, Sandra bisa melepas seragam kerjanya dan mengganti dengan pakaiannya lalu pulang ke rumah.
"Dia memecat bodyguard itu. Aku tak tahu kalau pria seperti itu adalah anak buah dari Mr. Leo," ucap Sandra dengan nada ringan. Lengkungan bibir tipis mengiringi kalimatnya.
Anggukan dari Pak Bais meyakinkan Sandra. Kembali memberi isyarat pada gadis cantik itu untuk memulai lagi aktivisnya.
"Ngomong-ngomong soal Yes-men, kau tahu tentang organisasi itu, Mr. Bais?" Kembali suara Sandra terdengar masuk ke dalam lubang pendengaran pria yang ada di sisinya. Pak Bais menoleh kepada Sandra lalu ber-oh ringan dengan membuka kedua matanya sejenak. Kesannya, pria itu terkejut selepas mendengar nama Yes-men disebut. Jika hanya merasa aneh sebab namanya yang unik dan klasik, maka Sandra bisa mengerti itu. Awal kali mendengar nama itu, Sandra pun begitu. Sedikit geli, jika dibandingkan dengan kesan orang-orang yang ada di dalam sana dan bos mereka, nama Yes-men tak pantas sama sekali ada di bawah pimpinan pria arogan seperti Mr. Leo itu. Selain aneh dan unik, namanya juga terdengar sedikit lucu.
"Yes-men?" tanya pria itu mengulangi.
Sandra mengangguk. Ia menggeser gelas terakhir untuk berjajar rapi bersama teman-teman di atas meja.
"Tentu tidak. Aku baru pertama kali mendengar itu," ucap Pak Bais tersenyum aneh. Sandra ... melihat sebuah kebohongan. Matanya mulai tak bisa diam untuk menitik dalam satu titik fokus. Pria tua itu seakan-akan sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Sandra sudah lama bekerja dengan Pak Bais di sini. Kiranya bak seorang anak dan ayah, Sandra bisa menebak dengan benar kalau pria itu sedang tak jujur sekarang ini. Pak Bais menyembunyikan sesuatu dari dirinya.
"Mr. Leo yang mendirikan organisasi itu, juga ternyata pria itu adalah investor terbesar di bangunan Bar ini. Kau sudah lama bekerja di sini, Pak. Aku berpikir kau tahu tentang—"
"Selesaikan pekerjaanmu dan lekas kembali ke rumah. Udara semakin dingin saja. Belakangan ini suka hujan tiba-tiba di tengah malam," tuturnya membuat Sandra hanya bisa diam membisu sembari membulatkan matanya lebar-lebar. Ia tak memberi jawaban apapun untuk pria yang ada di depannya saat ini. Ia terus menatap ke arah pria tua yang kini mulai menepuk pundaknya dengan ringan dan berjalan pergi dari hadapan Sandra.
--Pak Bais menghindari dirinya. Pria itu enggan membicarakan pasal Yes-men juga pasal Mr. Leo dengan menggali lebih dalam lagi. Kiranya sebuah rahasia ada di dalam hatinya saat ini. Kenangan buruk? Mungkin saja. Jika itu kenangan baik, Sandra pasti sudah mendengar banyak cerita pasal Mr. Leo dan Yes-men dari pria tua itu.
Sekali lagi, Sandra ingin bertanya ini itu pada pria yang ada di depannya itu, tetapi sayang. Dirinya tak bisa melakukannya. Sandra enggan membuat Pak Bais menjadi tak nyaman nantinya. Toh juga, malam sudah semakin larut. Pria itu pasti sudah lelah untuk menjawab ini itu. Mungkin jika waktunya tepat, Sandra bisa berbincang dengannya nanti. Sekarang ia hanya perlu beres-beres dan pulang ke rumahnya.
... To be Continued ....