'A-Ayah.' Kata itu masih tidak bisa keluar dari mulut Naara bahkan ketika Jenderal Thougha mengorbankan diri untuk melindunginya, melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang ayah.
Naara cuma bisa terdiam kaku dengan mata terbelalak sementara itu, setengah dari rambut merah panjang Jenderal Thougha terpangkas dan jatuh di tanah yang berair, darah segar keluar dan menggelapkan warna dari jubah biru gelap yang dikenakannya.
Si manusia harimau mendarat. Jenderal Thougha melepaskan pelukannya, berbalik dan memandang sangat tajam ke arah lawannya. Saat itu Naara merasakan atmosfer di sekitarnya menjadi sangat mencekam.
Naara mendongak dan melihat sorot mata ruby 'ayahnya' sangat tajam ke depan, apakah dia marah karena manusia harimau itu memotong rambut dan melukainya atau marah karena manusia harimau itu mencoba untuk melukai anaknya?