Chereads / Pacaran Paksa (Dengan Ketua OSIS) / Chapter 49 - BAB 48: Spoiler, 15 menit sebelum rapat OSIS dimulai

Chapter 49 - BAB 48: Spoiler, 15 menit sebelum rapat OSIS dimulai

Jasmina dengan penampilan barunya sedang menenteng ransel dan juga laptop menuju ruangan OSIS. Rapat mingguan OSIS akan dimulai dalam 20 menit lagi. Ia mengibaskan rambut lembutnya ke belakang, dimana wangi stroberi masih bisa ia hirup. Seharian ia menjadi penuh energi dan percaya diri. Entah berapa kali keempat sahabatnya mencoba menjambak rambut barunya atau mencubit-cubit tubuh langsingnya yang baru tercetak berkat seragam baru. Ia malu sekaligus bangga. Semua kerja keras terbayarkan.

Ketika Jasmina memelankan langkahnya melewati sanggar seni, sepertinya ia sedang mendengar percakapan antara cewek dan cowok. Sepertinya perbincangan mereka begitu intens. Jasmina tidak kuasa untuk tidak menguping. Toh rapat OSIS masih akan berlangsung 20 menit lagi kok. Ga ada salahnya mengumpulkan fakta-fakta kan? EHHH Fakta apa dulu?

"Tyas, uda beberapa hari ini aku reject telfon aku. WA aku gak pernah kamu bales, bahkan gak kamu buka. Kenapa sih kamu ngindarin aku?", tanya kak Naga Bonar!

Oh wow! Kak Naga Bonar DAN kak Tyas! Jasmina benar-benar gak nyangka dengan fakta ini!

"Gak ada kok Naga. Aku cuma lagi sibuk aja. Tau sendiri kan aku tuh bukan keluarga sultan. Kalo mau sukses ya harus belajar dan kerja", jawab kak Tyas sambil tertawa lirih. Sangkin lirihnya sampe menimbulkan sensasi gatel di telinga Jasmina. Apaan sih kak Tyas gak pedean banget!

"Gimana dengan undangan dari UGM yang di tawarkan pak Mulyadi? Kamu jadi ambil?", tanya kak Bagas.

"Nope Bagas! Aku ditawarin ke Unpad Kedokteran. Akhirnya! Aku akan jadi dokter! Baguslah, aku bisa balik lagi ke rumah mama. Gak perlu bolak balik pindah kost karena suka nunggak biaya tempat tinggal. Cukup tinggal ama mama, bantuin usaha jahit mama dan kuliah baik-baik sampe akhirnya aku lulus jadi dokter", kak Tyas mengatupkan kedua tangannya dan memejamkan mata seakan-akan berharap. Ia tersenyum bangga.

"Gimana dengan tawaran beasiswa ke Amerika Tyas? Bukannya cita-cita kamu untuk kuliah di Amerika? Cita-cita kita...", kak Naga berharap lirih.

"Kita? Ya ampun Naga yang bener aja! Mana ada aku biaya buat kuliah disana. Kalaupun beasiswa, aku pasti butuh banyak biaya untuk ini itu. Enggak ah. Yang pasti-pasti aja. Biar cuma makan tempe ama tahu yang penting aku bisa jadi dokter", jawab kak Tyas setengah bercanda.

"Aku yang akan tanggung Tyas. Asalkan kita sama-sama. Kita akan sama-sama disana Tyas", kak Naga tiba-tiba menggapai salah satu tangan kak Tyas.

Wow gak nyangka juga ya ternyata kak Naga bisa semanis dan semelankolis itu...

"Kamu liat foto itu ya? Di media sosial Sharon? Aduh percaya deh Tyas! Cewek itu cuma orang gila. Tukang hayal tingkat dewa dewi. Aku sama dia gak ada apa-apa", pinta kak Naga.

Kak Tyas menyentakkan tangan kak Naga sehingga pegangan mereka terlepas, "Naga, kalian itu pasangan sempurna. Sama-sama kaya, dari keluarga terhormat, kalian memiliki masa depan sempurna. Kita beda kelas. Gak mungkin juga bisa sama. Lagian siapa juga yang mau sama kamu. Sejak kapan kita ada hubungan?", tanya kak Tyas. Tapi Jasmina bisa melihat mata kak Tyas bergetar. Ooooo ternyata kak Tyas menyukai kak Naga. Tapi siapa yang tidak? Setelah setahun bekerja sama secara intens dengan sang pangeran, siapa yang bisa terhindari dari kemilaunya?

"Gak ada hubungan apa-apa antara aku dan dia. Orang tua kami juga ga ada bicarain apa-apa. Aku udah nanya sama orangtuaku kok. Bagi mereka sekarang adalah gimana aku bisa lulus kuliah dengan nilai bagus dan mulai belajar untukn ngurus perusahaan. Ga ada sedikit pun mereka ngatur hubungan aku sama siapapun. Mereka ga sekolot dan sedangkal itu Tyas. Ga semua orang seperti di sinetron", jawab Kak Naga dengan tegas.

Kak Tyas terdiam dan badannya agak bergetar. Di dalam hatinya ia sangat sangat sangat berharap bahwa yang dikatakan kak Naga benar. Benar kalau ia memiliki kesempatan bersamanya. Hatinya sudah pernah kandas karena Miko. Karena itu ia tidak pernah berharap pangeran yang selama ini ia dampingi mampu jatuh hati kepadanya. Tapi siapa yang tidak? Tyas adalah gadis sederhana, cantik, rendah hati pintar dan berhati selembut salju. Ok, kalau Jasmina laki-laki, mungkin ia juga akan suka dengan kak Tyas... Iyyyuuhhhhhh... hahahahahah

"I'm no one compare to you. Kamu terlalu sempurna untuk bisa sama aku Naga. Find someone as perfect as you and leave me alone", kata kak Tyas sambil mencoba berlari meninggalkan kak Naga. Sedetik kemudian tangan kekar kak Naga mencengkram tangan kak Tyas.

"Tyas, sorry. Kamu gak bisa lari dari aku. Sejak awal aku liat kamu, aku tau kamu akan jadi milik aku. Gak sekarang, gak nanti, cuma kamu. Aku akan pastiin gimana caranya, gak boleh ada yang ngambil kamu. Tidak Miko, tidak juga orang lain", Kak Naga berkata dengan wajah, bibir dan mata yang sangat teguh. Agak mengintimidasi. Tapi kok kesannya romantis banget!

Kak Tyas akhirnya melembut. Ia tersenyum ramah ke arah kak Naga. Hal itu membuat kak Naga mengendurkan cengkraman tangannya dan melembutkan rahang tegasnya. Ia mengatakan dengan lembut, "Tyas, be with me".

"Aku mau jadi dokter Naga. Dan ini kesempatan terbaik yang pernah ada dalam hidup aku. Kalaupun memang aku suka sama kamu, yaaaa aku akui! Aku memang suka sama kamu. Entah sejak kapan, tapi ya, aku suka sama kamu dan itu kayak sebuah kejahatan. Ga pantes. Tapi aku belon siap untuk ngikis rasa suka ini. Karena aku tau dalam beberapa bulan lagi kita gak akan ketemu lagi, dan pada akhirnya ada seorang cewek sesempurna kamu yang menuggu di ujung sana. We aren't mean to be. Coba kita sama-sama gak menyakiti hati kita sejak sekarang. Ayo jalan masing-masing aja".

"Tyas, kamu juga bisa jadi dokter di Amerika! Aku akan cariin kamu beasiswa disana. Kita bisa sama-sama...", kak Naga berusaha lagi, walaupun ia tau kemungkinannya keciiiiiiiiil banget. Kak Tyas tersenyum...

"Udah ya Naga, aku mau pergi dulu. Aku mau ngajar les anak SMP dulu. I have to make money to live", pamit kak Tyas. Ia berjalan pelan menjauhi kak Naga.

Kak naga melihat punggung kak Tyas yang beranjak pergi meninggalkannya, "Tyas, apa kamu masih jadi penjahat? Apa kamu masih...suka sama aku?", kak Naga bertanya dengan hati-hati.

Kak Tyas menghentikan langkahnya sebentar tapi tak mau memutar tubuhnya menatap kak Naga. Ada keheningan beberapa detik disitu. Kak Naga dan Jasmina yang sedang bersembunyi, menunggu jawaban penting. Kak Tyas mengangguk pelan, akhirnya! Dan kemudian ia berlari pelan ke arah gerbang sekolah. Namun kak Naga dan Jasmina dapat membayangkan kak Tyas pasti sedang tersenyum dan malu saat itu. Hanya ituuu! Hanya itu yang dibutuhkan kak Naga. Hanya itu dan sebuah rencana agar entah bagaimana ia harus segera membuat Tyas menjadi miliknya dan direstui oleh alam semesta.

But first, singkirkan Sharon dulu!