"Memang itu rencana kami. Sebenarnya kepala Asrama Sihir juga berkata untuk tak melibatkan kalian karena sampai kapanpun kalian tak akan bisa menyelamatkan Desa Rakiba jika lawan kalian penyihir kuat dan misterius sepertinya. Jadi serahkan saja pada kami," kata Shin, menenangkan mereka.
"Tapi apa kalian mempunyai ide untuk mengalahkan orang itu?" Sun-Jee bertanya lagi.
"Tentu saja. Kami sudah melatih kerja sama kami selama satu minggu ini," kata Bruno, terlihat sangat bersemangat.
"Kerja sama?" tanya Carla, kebingungan.
"Belakangan ini, asrama sihir mengundang pasukan ibu kota kerajaan untuk membantu kami dalam menggunakan senjata tajam. Kebetulan aku dan Bruno sama-sama mahir dalam menggunakan pisau belati. Kami setiap hari latihan bersama tanpa ada istirahat satu hari pun. Akan sangat sulit jika menjelaskan rencana itu. Yang jelas kedatangan kami kesini bukan hanya membawa otak kosong. Kami telah mempersiapkan segalanya,"