Ternyata pemimpin bandit pengguna aliran dua pedang. Kedua pedangnya memiliki lekukan yang tak terlalu dalam tapi sangat banyak seperti senjata tradisional. Walau begitu, kedua mata pedangnya tak terlalu tajam sebab terlihat tak pernah dirawat oleh pemimpin bandit itu.
"Hei, anak muda. Apa kau tahu alasan kenapa pedangku terlihat usang dan penuh karat?" kata pemimpin bandit pada Sun-Jee.
Namun Sun-Jee tak meresponnya, bahkan ia bergerak maju menyerang lawannya. Ketika ia menghunuskan pedang, berniat menebas lehernya, dengan mudahnya pemimpin bandit itu menepis serangannya menggunakan kedua pedangnya. Benturan antar pengguna pedang pun terjadi.
"Apa-apaan seranganmu ini? Sangat mudah ditangkis. Saking mudahnya, aku langsung mengantuk dan bosan."
"Berarti anak buahmu hanya sekumpulan orang lemah. Tumbang hanya terkena serangan selemah ini," kata Sun-Jee, berlagak sombong.