"Orang sepertimu mungkin tak akan bisa menyatukan aku dengan Kepala Lemon. Bahkan jika kau bisa, diriku sendiri yang tak mau berteman. Tak ada gunanya berteman baik dengan bangsawan brengsek sepertinya," bentak Bruno seraya menunjuk-nunjuk Max.
"Cih. Kau memang masih kekanak-kanakan! Jika kau terus keras kepala dan tak mau mengalah pada Slva, kau tak akan pernah mendapatkan teman selain aku!"
"Sombong sekali kau! Kau pikir kau lebih unggul dariku hanya karena bisa berteman baik dengan bangsawan di kerajaan ini?! Akan aku buktikan jika aku bisa mendapatkan teman selain kau, dasar bodoh!"
"Hahaha. Orang yang terlalu bergantung pada orang lain sepertimu, tak akan pernah bisa mendapatkan teman."Bukannya mereda, Max justru memancing emosi Bruno.
"Apa katamu!"
Sesaat mereka terbelalak, ketika pintu kamar terbanting cukup keras. Yang melakukan hal itu tak lain ialah Arstya. Di hadapan mereka saat ini, Arstya sedang menggunakan piyama, karena telah memasuki jam istirahat.