Mereka bertiga berdiri dan saling bersebelahan. Bruno diantara kedua temannya, merasa tak nyaman.
"Apa kau selalu menyambut papa dan mamamu setiap mereka pergi ke desa bersama pelayan lainnya?" tanya Bruno pada Arstya.
Arstya mengangguk. "Tapi semua ini bukanlah keinginan mereka berdua."
"Lalu siapa yang meminta mereka berdiri di depan gerbang, menunggu kedatangan pemilik rumah dengan pakaian semewah ini?" tanya Max.
"Itu keinginan kami sendiri, Tuan Max," tukas Clint, yang berdiri disampingnya, mendadak menjawab pertanyaannya. "Ini kami lakukan sebagai tanda rasa terima kasih kepada Tuan Vycolt dan Nyonya Vionna.
Meski mereka kaya dan dikenal baik oleh para bangsawan dan Petinggi Kerajaan, mereka juga tak memandang latar belakang orang ketika memberi bantuan. Apa kalian tahu kenapa kami, para pelayan bisa menjadi pelayang mereka?"
Bruno dan Max memegang dagunya, memikirkan penyebabnya. Namun dengan cepat mereka menyerah seraya menggelengkan kepala.