Tak terbiasa dengan kondisi semacam itu, Arstya terpaksa menunjukkan sedikit aksinya yang tak pernah ia perlihatkan pada mereka berdua. Mendadak ia memukul Max tepat di pipinya, dan secara terpaksa melepaskan Bruno.
Meski tak terhempas, Max sedikit merasakan sakit dari pukulannya. Seketika Max dan Bruno sama-sama memandang Arstya, wajah mereka sama-sama kebingungan.
"Maaf telah memukul wajahmu, Max. Aku hanya tak terbiasa melihat kalian berkelahi. Lagipula kau terlalu berlebihan, hanya karena Bruno menolak rasa simpati kita, kau semestinya tak perlu sampai memukul wajahnya berulang kali." Arstya memandang Max, wajahnya sangat mengerikan sampai membuat Max seketika tunduk padanya.
"Tak apa, bukan salahmu. Aku hanya terlalu khawatir pada temanku."
Sesaat suasana semakin canggung. Max kemudian berdiri, meninggalkan mereka tanpa sepatah kata. Arstya dan Bruno merengut, tak menduga pembicaraan mereka akan kacau. Jauh dari perkiraannya.
"Ikuti aku. Aku akan mengobatimu,"